GridKids.id - Kids, pernahkah kamu diminta untuk memperkenalkan diri di depan banyak orang?
Pada kesempatan lain kamu mungkin pernah diminta menceritakan pengalamanmu selama libur sekolah di depan kelas. Hal itu bisa digolongkan sebagai public speaking, lo.
Public speaking merupakan adalah seni berbicara yang bertujuan sebagai persuasi untuk memberikan sebuah informasi atau pengetahuan.
Ketika ingin melakukan public speaking dengan sempurna, seseorang harus menguasai materi agar informasi yang disampaikan pada audiens bisa tersampaikan dengan baik.
Nah, kali ini kamu akan diajak membahas empat metode public speaking yang bisa kamu pelajari dan praktekan jika ada kesempatan, di antaranya:
1. Impromptu (Ad Libitum)
Metode ini dilakukan secara spontan dan tanpa persiapan maupun penulisan naskah terlebih dulu.
Impromptu biasa dilakukan jika seseorang diminta untuk tampil di depan umum secara mendadak
Selain itu impromptu dalam dunia siaran adalah Ad Libitum yaitu bicara tanpa naskah (script), yang bisa menyampaikan gagasan atau ide secara spontan.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Pidato Publik, Bahasa Indonesia Kelas VII SMP
Hal ini bisa menyampaikan perasaan seseorang secara jujur dan bisa memungkinkan seorang pembicara terus berpikir tentang apa yang akan disampaikan selanjutnya.
Namun metode ini punya kelemahan yaitu bisa menyebabkan seseorang mencapai kesimpulan yang masih belum benar-benar valid karena bisa saja pembicara belum memahami secara menyeluruh apa yang disampaikannya.
Selain itu, bisa juga materi yang disampaikan belum sistematis dan penyampaiannya menjadi kurang lancar karena pembicara merasa gugup.
2. Manuscript (Naskah)
Metode public speaking ini dilakukan dengan cara membaca naskah yang sudah disiapkan.
Manuscript biasanya dilakukan dengan membaca naskah yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam menyampaikan sambutan di acara resmi atau formal yang biasanya menyebut tokoh-tokoh yang hadir dan akan didengar oleh lebih banyak orang.
Kelebihan metode ini adalah seseorang bisa merancang dengan matang apa yang akan ditulis dan membuat seseorang bisa melihat urutan jelas penyampaian yang akan dilakukan.
Sedangkan kelemahan ini bisa mengurangi interaksi antara pembicara dan pendengar materi, karena si pembicara hanya fokus untuk membaca naskah yang sudah ada.
Baca Juga: Pengertian Pidato dan Fungsinya untuk Pendengar, Bahasa Indonesia Kelas VII SMP
3. Memoriter atau hafalan
Metode memoriter atau hafalan merupakan metode yang dilakukan ketika berbicara di depan umum. Memoriter dilakukan dengan cara menghafalkan naskah yang sudah disusun dan dipersiapkan sebelumnya.
Metode ini membuat pembicara enggak akan terpaku pada teks atau naskah ketika berbicara di depan audiens.
Pembicara akan secara otomatis mengingat keseluruhan teks yang sudah dihafalkan sebelumnya.
Namun, meski begitu metode ini tetap punya kelebihan juga kekurangan karena sangat bergantung dengan kemampuan memori seseorang.
4. Extempore (penggunaan catatan)
Dari semua metode yang sudah dibahas sebelumnya, metode ini dianggap sebagai metode yang paling ideal untuk digunakan.
Metode extempore digunakan dengan menggunakan naskah berisi garis besar dan pokok-pokok penunjang yang bisa membantu mengingatkan pembicara tentang apa yang ingin mereka sampaikan.
Penggunaan garis besar dan pokok-pokok topik ini maka bisa jadi pedoman yang aman dan fleksibel bagi pembicara supaya bisa berkomunikasi dan menyampaikan informasi dengan audiensnya.
Namun, untuk bisa menggunakan metode ini perlu banyak berlatih supaya semakin terbiasa, nih, Kids.
Baca Juga: Asas-Asas dalam Mengemukakan Pendapat di Depan Umum, PKn Kelas VII SMP
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar