Ketika masa kekaisaran Dinasti Tang, seorang sastrawan bernama Wang Fanzhi menuliskan bahwa sajian ini merupakan salah satu makanan istimewa di istana kekaisaran Chan'an dan dikenal dengan nama ludeui.
Sedangkan sebagian besar masyarakat mengenal onde-onde ini dengan nama matuan, selain itu ada juga yang menyebutnya dengan ma yuan dan jen dai.
Onde-onde dibawa masuk pertama kali ke wilayah Nusantara oleh para pedagang Tiongkok sekitar 1300- 1500 M.
Awalnya panganan ini diisi oleh pasta gula merah yang manis, namun, seiring perkembangannya onde-onde di Indonesia terkenal dengan isian kacang hijau dengan cita rasa yang gurih.
Selain dianggap sebagai keselamatan dan kebersamaan, onde-onde yang bulat juga dimaknai sebagai keberuntungan dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik.
Orang-orang Tionghoa memiliki tradisi menyantap onde-onde pada perayaan cap gomeh yang dirayakan pada hari ke-15 setelah perayaan tahun baru Cina.
Baca Juga: Sejarah Bacang, Kuliner Khas Tionghoa yang Punya Perayaannya Sendiri
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar