GridKids.id - Kids, keberadaan smartphone atau ponsel pintar dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi bagian yang enggak bisa dipisahkan dari kegiatan seseorang.
Perkembangan teknologi memungkinkan segala hal dikerjakan dan diakses dari smartphone-mu.
Kira-kira berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk mengakses atau menggunakan smartphone dalam sehari?
Kebiasaan menggunakan smartphone secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan kesehatan mata, lo.
Selain itu ada beberapa efek negatif pada tubuh jika seseorang terlalu lama mengakses atau berlebihan dalam menggunakan smartphonenya, di antaranya:
1. Emosi yang enggak stabil
Seseorang yang terlalu sering menggunakan smartphone sampai lupa waktu bisa menyebabkan perubahan perilaku menjadi sosok yang tertutup dan suka menyendiri.
Hal ini akan mendorong seseorang memilih menghabiskan waktunya untuk melihat dan terus terpaku pada layar smartphonenya.
Kondisi ini jika terus berlangsung bisa menyebabkan orang jadi enggak stabil dan mudah tersinggung.
Baca Juga: Merasa Cemas Berlebihan saat Jauh dari Ponsel? Hati-hati, Bisa Jadi Tanda Nomophobia
2. Munculnya sindrom metabolik
Kebiasaan menggunakan smartphone sampai lupa waktu bisa menyebabkan gangguan pada proses metabolisme tubuh.
Dilansir dari hellosehat.com, seorang pakar kesehatan internasional, Victoria L. Dunckley menyoroti bahwa orang-orang berubah menjadi menjalani kehidupan secara asal-asalan.
Misalnya melewatkan waktu makan dan istirahatnya, menjalani gaya hidup pasif dan enggak membiasakan diri berolahraga.
Kondisi ini bisa menyebabkan sindrom metabolik seperti obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
3. Penyusutan otak
Seseorang yang sering menghabiskan waktunya terpaku pada layar gadeget bisa menyebabkan seseorang menarik diri dari lingkungannya.
Selain itu, mereka juga jadi kurang berinteraksi dengan orang lain, menjadi sosok penyendiri yang kesulitan untuk bergaul dengan sekitarnya.
Hal ini secara enggak langsung akan berdampak pada kinerja otak yang semakin menurun. Kondisi ini jika dibiarkan terus terjadi bisa menyebabkan penyusutan pada otak.
4. Gangguan kesehatan mata
Dilansir dari hellosehat.com, studi yang dilakukan oleh Profesor Steven Gortmaker menyoroti bahwa sinar biru yang terpancar dari smartphone bisa menyebabkan kerusakan retina mata.
Menurutnya satu jam terpaku pada layar bisa menyebabkan otot mata mengalami ketegangan dan merubah mata jadi kering.
5. Insomnia
Orang yang terlalu sering menggunakan smartphone bisa menyebabkan seseorang punya kecenderungan untuk begadang atau terjaga di malam hari.
Hal ini berdampak pada berkurangnya jam tidur dan bisa menyebabkan gangguan tidur.
Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes hingga masalah kesehatan jantung.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang susah fokus dan terus merasa kelelahan sepanjang waktu.
Hal ini tentunya akan mengganggu kelancaran aktivitas sehari-hari dan membuat kondisi emosi seseorang jadi enggak stabil.
6. Nyeri pada tubuh
Ketika terlalu terpaku menggunakan smartphone, seseorang kadang enggak menyadari bahwa tubuhnya sudah berada pada satu posisi yang sama untuk beberapa waktu.
Leher atau jari jemari bisa terasa sangat kaku karena terus berada dalam posisi ini.
Hal inilah yang menyebabkan seseorang mengalami gejala sakit leher, nyeri bahu, dan nyeri pada jemari atau pergelangan tangannya.
Nah, Kids, itulah enam tanda-tanda yang dirasakan tubuh ketika sudah terlalu lama mengakses atau menggunakan smartphone.
Meski enggak bisa dilepaskan dari aktivitas sehari-harimu, kamu harus belajar untuk membatasi penggunaan ponsel dan mengalihkan perhatianmu agar enggak terpaku pada layar smartphonemu seharian, ya, Kids.
Tak hanya dampak pada perilaku, terpapar sinar biru dari smartphone bisa mengganggu ritme tidur bahkan mengganggu kesehatan mata.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | hellosehat.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar