GridKids.id - Sejumlah daerah mengalami cuaca ekstrem seperti hujan es disertai angin kencang, Kids.
Hujan es sendiri terjadi di sejumlah daerah seperti Surabaya dan beberapa wilayah lainnya.
Banyak yang mengunggah fenomena hujan es melalui sosial media dan sempat trending.
Lantas, apa penyebab fenomena hujan es di sejumlah daerah? Berikut penjelasan BMKG.
1. Penjelasan BMKG terkait hujan es
Menurut Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pak Guswanto, fenomena hujan es merupakan cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Fenomena hujan es juga disertai dengan hujan intensitas lebat dengan durasi singkat.
Selain itu, hujan es juga disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
"Fenomena hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit," ujar Pak Guswanto, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Musim Hujan Membuat Imun Tubuh Enggak Stabil, 4 Makanan Bantu Menjaga Tubuh dari Penyakit
2. Proses terjadinya hujan es di sejumlah daerah
Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Ibu Ida Pramuwardhani, fenomena hujan es berasal dari butiran es yang tercipta di dalam awan Cumulonimbus, Kids.
"Hujan es terbentuk di dalam awan Cumulonimbus yang sangat dingin di bagian atas, kemudian jatuh ke permukaan akibat gaya grafitasi dan masih dalam bentuk es," kata Ibu Ida.
Kondisi tersebut terjadi karena kondisi atmosfer yang labil sehingga memicu pengangkatan massa udara.
Hal tersebut memicu awan cumulunimbus yang memiliki ukuran cukup besar.
3. Penyebab hujan es
Penyebab fenomena hujan es sendiri dipicu adanya konvektifitas di atmosfer dengan skala lokal-regional.
Hujan es sendiri bisa terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus yang memiliki dimensi tinggi dan menandakan bahwa adanya kondisi udara labil di dalam sistem awan.
Kondisi tersebut memicu butiran es dengan ukuran cukup besar.
Baca Juga: Definisi dan Ciri-Ciri Bioma Gurun: Mengalami Curah Hujan Sangat Rendah
Untuk es yang jatuh juga berhubungan dengan aliran udara yang turun dari dalam awan Cumulonimbus.
Kuatnya aliran udara turun dikenal dengan downdraft, kecepatan downdraft dari awan Cumulonimbus memicu butiran es yang keluar tak mencair.
Sehingga saat sampai ke permukaan bumi, masih dalam butiran es dan dikenal fenomena hujan es, Kids.
Baca Juga: Terjadi Setiap Tahun, Ini Penyebab Turun Hujan Menjelang Imlek
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar