GridKids.id - Kids, pada 21 Februari tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu sedunia.
Bahasa ibu merupakan bahasa asli atau bahasa lokal/tradisional yang kini semakin berkembangnya zaman sudah mulai banyak dilupakan dan enggak lagi digunakan oleh generasi muda.
Keberadaan bahasa ibu merupakan bentuk upaya menjaga dan melestarikan budaya asli suatu suku bangsa.
Pada peringatan tahun ini, Hari Bahasa Ibu Internasional 2022 masyarakat diajak untuk melestarikan dan melindungi bahasa lokal yang seharusnya dibudayakan penggunaannya sejak individu dalam masyarakat lahir hingga tumbuh dewasa.
Dilansir dari kompas.com, UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) menyebutkan dalam dua minggu sebuah bahasa ibu akan menghilang bersama dengan seluruh warisan budaya dan intelektual di dalamnya.
Ada 43 persen dari sekitar 6000 bahasa yang ada dan digunakan di dunia terancam punah karena tidak diwariskan atau digunakan lagi oleh masyarakat pendukungnya.
Dari jumlah yang sangat banyak itu, diperkirakan hanya beberapa ratus bahasa yang disorot dan dipergunakan dalam bidang pendidikan dan dalam komunikasi umum, dan kurang dari seratus bahasa yang dipergunakan dalam dunia digital.
Bahasa ibu mengalami pergeseran dan digantikan oleh bahasa asing yang dipergunakan sebagai bahasa universal dalam segala jenis komunikasi dan presentasi yang bisa diakses masyarakat.
Lalu, seperti apa sih awalnya sejarah dari penentuan hari bahasa ibu internasional ini? Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: 5 Manfaat dan Pentingnya Mempelajari Bahasa Daerah, Materi 4 SD Tema 6
Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar