Efek halo bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dan tiap orang mungkin secara alami melakukannya ketika bertemu pertama kali dengan orang lain.
Hal ini juga berlaku dalam pertemanan atau pergaulan sosial, misalnya kita dikenalkan dengan seorang teman baru, maka kita akan tanpa sadar menilai kesan pertama yang muncul ketika kita bertemu dengan mereka.
Kalau seseorang menunjukkan ramah dan banyak tersenyum, kita mungkin akan lebih senang menghabiskan waktu dengan mereka.
Beda halnya ketika kita bertemu seseorang yang tampak pemalu, pendiam, dan jarang menunjukkan ekspresi bersahabat. Kita mungkin akan mempertimbangkan untuk menyapa mereka lebih dulu.
Salah satu efek negatif yang muncul dari adanya efek halo adalah kebiasaan seseorang untuk memiliki asumsi buruk atau negatif pada orang lain pada kesan pertama.
Hal ini bisa diminimalisir dengan mendulukan bersikap obyektif dalam melihat kesan yang tampak ketimbang mendulukan sifat subyektif dan enggak rasional tentang anggapan pribadi kita pada orang lain.
Kamu harus memahami bahwa tiap orang diciptakan unik dan berbeda, namun bukan berarti mereka salah dan kita benar.
Setiap orang pasti punya sudut pandangnya sendiri-sendiri dan hal itu mungkin enggak bisa dilihat atau dinilai dari kesan pertama.
Baca Juga: 5 Urutan Negara dengan Penduduk Paling Ramah di Dunia, Mana Saja?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar