Setelah mengambil buah persik raksasa itu dan menyimpannya, nenek kembali melanjutkan aktivitas mencuci pakaiannya yang tertunda.
Barulah setelah selesai, nenek membawa pulang keranjang cuciannya bersama dengan buah persik temuannya ke rumah.
Nenek menunggu sampai kakek pulang dari mencari kayu bakar di hutan, dan ketika kakek pulang di petang harinya nenek memberitahu kakek tentang buah persik raksasa temuannya.
Mengetahui hal itu, sang kakek akhirnya meminta nenek membawakan buah persik itu untuk dibelah dan dinikmati bersama.
Sang kakek yang melihat ukuran dari buah persik itu pun ikut heran, buah temuan nenek memang sangat besar.
Dan ternyata keanehan enggak berhenti sampai di situ karena ketika kakek mulai membelah buah itu.
Buah persiknya membelah dengan sendiri dan di dalamnya terdapat seorang bayi laki-laki yang menangis dengan sangat keras.
Hal ini membuat keduanya sangat bingung namun bercampur senang karena akhirnya mereka dikaruniai Dewa bayi laki-laki yang tampak sehat.
Keduanya lalu memutuskan untuk merawat dan mendidik bayi laki-laki yang dinamai dengan Momotaro itu seperti buah hatinya sendiri.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar