Resep itu lalu disesuaikan dengan menggantinya menjadi daging udang supaya lebih ramah untuk masyarakat muslim yang tinggal di Malaysia.
Di Filipina, lumpia masing menggunakan isian daging babi yang dicampurkan dengan daging udang.
Varian lumpia basah yang dikenal masyarakat setempat sebagai Lumpiang disajikan dengan bumbu siraman manis dan kacang cacah di bagian atasnya.
Sedangkan lumpiang ubod diisi dengan rebung dan lumpiang hubad disajikan tanpa digulung.
Sajian spring roll di vietnam cukup berbeda dengan sajian lumpia yang ada di beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Biasanya spring roll atau lumpia dibungkus menggunakan kulit yang terbuat dari tepung terigu putih.
Tapi, sajian spring roll di vietnam yang dikenal dengan gỏi cuốn (summer roll) dan cha gio (fried spring roll) ini dibungkus menggunakan kertas nasi atau rice paper.
Baca Juga: Kuliner Bahn mi, Simpan Cerita Tentang Masa Sejarah Perancis di Vietnam
Rice paper dibasahi terlebih dulu sebelum digunakan untuk membungkus sayur-sayuran mentah dan daging udang yang sudah direbus sampai matang.
Setelah digulung spring roll akan disajikan dengan saus kacang dan dalam kondisi yang sudah dingin.
Sedangkan, jika ingin menikmati kerenyahan atau versi gorengnya maka spring roll ini bisa digoreng sebagai Cha Gio.
Nah, Kids, itulah uraian tentang kuliner spring roll atau yang akrab kita kenal sebagai lumpia.
Makanan ini sudah lama menjadi bagian dari masyarakat kita dan banyak negara lain yang juga berinteraksi dengan negara asal dari sajian spring roll ini.
Spring roll terus berkembang sekaligus berevolusi namun tetap digemari karena sejarah panjangnya sebagai kuliner yang enggak lekang dimakan waktu.
Baca Juga: Sejarah Dimsum, Sajian Teman Minum Teh yang Digemari Semua Usia
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar