GridKids.id - Sebelumnya kamu sudah mengenal tentang pengertian dan karakteristik dari sebuah pagelaran drama.
Dari artikel sebelumnya kamu sudah mengetahui bahwa drama merupakan salah satu bentuk karya sastra yang melibatkan ekspresi dan akting atau peragaan di atas panggung pementasan.
Sekarang cari tahu tentang pementasan drama, lengkap dengan struktur dan kaidah bahasanya.
Sebelumnya, para penulis naskah drama akan menyusun skenario dengan berbagai elemen pelengkap yang mendukung penonton bisa memahami alur cerita dengan jelas.
Alur cerita yang dibuat akan disusun secara teratur dan berurutan agar penonton bisa mengikuti cerita dan mengapresiasi jalannya pementasan.
Kali ini kamu akan diajak untuk mengenal struktur dan kaidah bahasa yang digunakan dalam penyusunan sebuah drama. Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.
1. Babak atau episode
Babak digunakan oleh penulis drama untuk membedakan antara babak satu dengan babak lainnya.
Keberadaan atau pembagian babak ini berperan penting dalam penyusunan alur cerita dan penentuan latar waktu dalam sebuah drama.
Baca Juga: Mengenal Sastra Drama: Pengertian dan Karakteristik Pementasannya
Pembagian babak yang jelas akan memudahkan pembaca (pemeran atau tokoh dalam drama) untuk memahami dan mengekspresikan cerita yang ingin disampaikan dengan baik.
2. Adegan
Urutan cerita atau kisah dalam drama dibagi menjadi beberapa babak dan adegan, yang biasanya ditandai dengan kemunculan tokoh atau pergantian latar suasana.
Pergantian latar suasana bisa dibarengi dengan berubahnya tata panggung, tata cahaya, properti atau kelengkapan panggung, atau perubahan sikap dan ekspresi yang ditampakkan oleh tokoh.
3. Prolog
Prolog adalah pengantar sebelum masuk ke dalam cerita atau babak dalam sebuah drama.
Biasanya prolog disampaikan di bagian awal pertunjukan yang berisikan gambaran umum dari sebuah drama.
4. Dialog
Dialog dipergunakan untuk menggiring tokoh-tokoh yang berperan dalam sebuah drama menuju ke konflik utama.
Baca Juga: Perbedaan Komunikasi Tanya Jawab Biasa dan Kegiatan Wawancara
Dialog berperan penting membangun emosi dan sebagai cara pemain/ aktor atau aktris drama dalam mengekspresikan perasaan, pemikiran, dan sifat dari karakter yang sedang diperankannya.
Dialog terjadi ketika terwujudnya percakapan antara dua tokoh atau lebih yang terlibat dalam sebuah drama.
Selain dialog ada juga monolog yaitu percakapan atau narasi yang disampaikan oleh tokoh tanpa respon atau balasan dari tokoh lain.
5. Epilog
Epilog merupakan bagian akhir dalam sebuah drama yang menjadi bagian inti cerita atau amanat drama disampaikan.
Epilog bisa berwujud adegan terakhir atau penutup dari orang yang menyampaikan prolog sebagai pengantar drama sebelumnya.
Kaidah bahasa drama
Dialog atau monolog yang ada dalam skenario drama menggunakan tanda petik yang menunjukkan bahwa kalimat atau dialog tersebut adalah sebuah percakapan.
Selain itu, narasi dalam drama biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang latar tempat, waktu, dan suasana sebagai penanda babak atau adegan.
Baca Juga: Mendorong Kemampuan Berekspresi, Inilah 5 Manfaat Bermain Peran bagi Tumbuh Kembang Anak
Drama biasanya menggunakan bahasa sehari-hari dan semi-formal, berbeda dengan kaidah bahasa yang digunakan dalam prosa atau memiliki makna ganda seperti yang biasanya ditemukan dalam puisi.
Berikut adalah beberapa kaidah bahasa dalam sebuah drama, di antaranya:
Baca Juga: Jenis-Jenis Kata Sifat dan Contohnya, Bahasa Indonesia Kelas VII SMP
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar