GridKids.id - Kids, sadarkah kamu bahwa kondisi bumi kini sudah semakin panas? Es kutub mencair, kebakaran hutan terjadi di mana-mana, asap-asap polusi menjadi ancaman untuk kesehatan organ pernapasan kita.
Hal tersebut nyata dan enggak bisa dilepaskan dari adanya fenomena efek rumah kaca. Fenomena ini sudah terjadi dan menyebabkan perubahan kondisi alam dan iklim di bumi.
Efek rumah kaca adalah kejadian ketika panas terperangkap di bumi dan enggak bisa dilepaskan ke atmosfer karena terhalang berbagai gas emisi.
Gas emisi sebagian besar berasal dari asap kendaraan, pabrik, dan kebakaran hutan.
Hal ini bisa disebabkan karena semakin banyaknya rumah kaca yang dibuat untuk kepentingan budidaya pengembangan ilmu biologi atau pertanian.
Panasnya matahari menembus masuk melalui atap kaca dan terperangkap di dalamnya dan sebagian lagi terpantul kembali ke atmosfer.
Ketika proses ini terjadi, ada gas kaca yang keluar lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi, seperti karbon dioksida, metana, nitrogen dioksida, dan lain sebagainya.
Kondisi ini awalnya akan menyebabkan suhu bumi meningkat dan mulai terasa menghangat.
Namun, jika dibiarkan terus menerus maka dampaknya terasa menjadi global dan menjadi fenomena baru yaitu pemanasan global (global warming).
Baca Juga: Webinar Toyota Eco Youth 12: Pesan dari Bumi untuk Generasi Muda
Faktor Pendorong Efek Rumah Kaca
Selanjutnya akan dijelaskan tentang penyebab terjadinya efek rumah kaca yang mendorong terjadinya pemanasan global di bumi. Simak uraian lengkapnya di bawah ini, yuk!
1. Penebangan Liar dan Pembakaran Hutan
Kondisi hutan yang gundul akan menyebabkan pasokan oksigen berkurang, hal ini akan berdampak pada pencemaran udara yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan.
Menurut World Bank, ada sebanyak 14,5 juta hektar hutan yang musnah tiap tahunnya.
Hal itu disebabkan karena adanya berbagai aktivitas ilegal untuk mengeruk hasil hutan meski dengan kegiatan yang melanggar hukum seperti penebangan hutan liar.
Selain itu, pembukaan lahan baru untuk dibuat lahan industri dan kawasan tinggal juga bisa mendorong terjadinya efek rumah kaca.
Pohon-pohon yang berfungsi menyaring gas-gas berbahaya berkurang, hal ini berpengaruh buruk bagi kemurnian udara yang kita hirup setiap harinya.
Tak sampai di situ, bencana banjir dan tanah longsor juga dampak buruk dari penggundulan hutan secara besar-besaran.
Baca Juga: Mengenal Dampak Pemanasan Global untuk Kehidupan, Materi Kelas 7
2. Penggunaan Bahan Bakar Fosil Secara Berlebihan
Penggunaan bahan bakar secara berlebihan juga akan berdampak buruk pada kualitas udara.
Gas yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil seperti minyak bumi juga batu bara juga bisa mendorong peningkatan konsentrasi pada gas rumah kaca di atmosfer.
3. Pencemaran Laut
Lautan juga disebut bisa menyerap banyak karbon dioksida dalam jumlah banyak, namun hal ini bisa terhambat karena adanya limbah industri dan sampah-sampah plastik.
Ini berdampak pada kelangsungan hidup ekosistem yang hidup dan tinggal di dalamnya, karena enggak bisa menghirup karbon dioksida mereka akhirnya perlahan enggak bisa bertahan dan musnah.
4. Industri pertanian dan Peternakan
Penggunaan nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian bisa berdampak buruk untuk lingkungan.
Ini yang akan menyebabkan gas rumah kaca seperti nitrous oksida yang dilepaskan ke udara.
Baca Juga: Tak Hanya Sampah Plastik, 4 Kebiasaan yang Sering Disepelekan Ini Juga Memicu Pemanasan Global
Selain itu, dalam bidang peternakan ternyata kotoran sapi bisa menjadi gas rumah kaca seperti karbon monoksida dan metana.
Makin banyak limbah yang enggak diolah atau diurai maka makin banyak gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara.
5. Konsumerisme
Tahukah kamu 60% produk yang digunakan manusia menyumbang gas emisi rumah kaca?
Penggunaan energi yang sangat banyak untuk produksi barang tersebutlah yang jadi alasannya, seperti tenaga listrik maupun batu bara.
6. Sampah plastik
Sampah plastik juga merupakan hasil perilaku konsumtif manusia, sehingga sampah plastik menumpuk dan mencemari lingkungan.
Plastik disebut mengeluarkan gas metana dan etilen ketika terkena sinar matahari yang mengakibatkannya jadi rusak.
Metana alami atau buatan bisa jadi penyebab utama perubahan iklim, yang bisa mendorong peningkatan pemanasan atau suhu global.
Baca Juga: Tak Hanya Sampah Plastik, 4 Kebiasaan yang Sering Disepelekan Ini Juga Memicu Pemanasan Global
Gas metana berasal dari hasil penguraian bakteri pada proses pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Jika hewan ternak makin banyak, maka akan makin banyak gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.
Nah, Kids, itulah beberapa penyebab terjadi fenomena efek rumah kaca yang menjadi ancaman global saat ini.
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar