GridKids.id - Pada artikel sebelumnya kamu sudah belajar tentang pengertian dan juga jenis-jenis dari pengendalian sosial, nih, Kids.
Pengendalian sosial berfungsi untuk menguatkan keyakinan masyarakat pada nilai dan norma yang berlaku di dalamnya.
Dengan adanya upaya penanaman dan penguatan keyakinan ini diharapkan bisa berpengaruh dalam tatanan masyarakat tersebut.
Untuk mewujudkannya bisa dicapai melalui beragam lembaga sosial seperti keluarga, sekolah, ataupun melalui sugesti yang ditanamkan oleh lingkungan sosial dalam suatu masyarakat.
Baca Juga: Pengertian dan Jenis Lembaga Sosial dalam Masyarakat, Materi IPS Kelas VII SMP
Selain itu, keberadaan pengendalian sosial dalam masyarakat bisa menjadi jaminan akan imbalan maupun sanksi bagi orang-orang yang menerapkannya maupun yang enggak menerapkannya.
Selanjutnya akan dijelaskan tentang bentuk dan cara pengendalian sosial dalam masyarakat. Simak uraian lengkapnya di bawah ini, Yuk, Kids!
Baca Juga: Pengendalian Sosial dalam Masyarakat: Pengertian dan Jenis-jenisnya, IPS Kelas VII
Bentuk Pengendalian Sosial
1. Gosip
Gosip atau desas desus adalah perilaku yang memungkinkan pertukaran informasi yang dilakukan satu orang dengan orang lainnya tanpa adanya bukti konkrit jelas tentang kebenaran peristiwa atau perilaku negatif seseorang.
2. Teguran
Teguran adalah sebuah kritik yang diberikan secara langsung serta terbuka sehingga orang-orang yang melakukan penyimpangan sosial bisa sadar dan tahu di mana letak kesalahan yang diperbuat.
3. Sanksi
Sanksi atau hukuman diberikan pada pelaku penyimpangan sosial, sehingga hal itu akan menimbulkan kesadaran dan rasa takut supaya enggak mengulangi hal tersebut di masa depan.
Selain itu, sanksi juga bisa digunakan sebagai pengingat untuk masyarakat lainnya supaya enggak mengulang kesalahan yang sama.
Baca Juga: Pemberian Sanksi Sosial, Respon Masyarakat Terhadap Pelanggaran Norma Kesopanan
4. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu cara pengendalian sosial yang membuat seseorang bisa memahami berbagai nilai dan norma baik dalam masyarakat.
Hal ini juga berlaku bagi mereka dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa membawa perubahan positif dalam lingkungan masyarakat.
Baca Juga: Agen Sosialisasi yang Mendukung Pembentukan Kepribadian, IPS Kelas VII SMP
5. Agama
Agama merupakan sebuah pengendalian sosial yang memastikan seseorang bisa menjaga hubungan baik dengan sesamanya, makhluk hidup, dan hubungan diri dengan yang Maha Kuasa.
Dalam ajaran agama terdapat larangan dan perintah untuk patuh dan menjauhi hal-hal negatif yang bisa mendorong terjadinya penyimpangan sosial dalam masyarakat.
Cara Pengendalian Sosial
1. Pengendalian Sosial Persuasif
Cara pengendalian sosial ini menggunakan cara persuasif yaitu cara yang enggak menggunakan jalan kekerasan untuk memperingatkan para pelaku penyimpangan sosial.
Cara yang digunakan seperti menasihati, menghimbau, membimbing supaya para pelaku enggak melakukan hal-hal yang menyimpang, bisa melalui lisan atau simbolik seperti poster, iklan layanan masyarakat, maupun spanduk.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Poster Sebagai Alat Komunikasi serta Ciri-Ciri dan Fungsinya
2. Pengendalian Sosial Koersif
Cara ini dilakukan melalui sebuah paksaan bahkan kekerasan pada pelaku penyimpangan sosial dalam bentuk fisik ataupun psikis. Penggunaan cara ini sering direspon negatif oleh berbagai pihak
Hal ini biasanya dilakukan oleh pihak berwenang atau penguasa yang sudah enggak memiliki cara lain untuk menyadarkan pelaku penyimpangan sosial tersebut.
Contoh pengendalian sosial koersif adalah penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di badan jalan.
3. Sosialisasi
Pengendalian sosial ini dilakukan dengan cara mengajarkan dan menanamkan kebiasaan dalam masyarakat tentang nilai dan norma yang berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat.
Cara ini dilakukan lewat sosialisasi terhadap masyarakat sekitar dengan mengenalkan nilai dan norma dan penerapannya melalui tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
4. Penekanan Sosial
Pengendalian sosial ini dilakukan dengan harapan bisa mengendalikan tingkah laku tiap anggota masyarakat supaya bisa hidup berdampingan dengan rukun dan tertib.
Penanaman nilai dan norma dilakukan agar tiap individu tertib dan terbiasa hidup dengan menjalankan nilai dan norma yang sesuai dengan pandangan masyarakat di mana dia tinggal.
Baca Juga: Mengetahui Perbedaan Nilai dan Norma di Masyarakat, Apa Saja?
5. Pengendalian Sosial Preventif
Pengendalian sosial ini dilakukan sebelum penyimpangan pada nilai dan norma terjadi dalam sebuah masyarakat. Contohnya adalah larangan orang tua pada anaknya supaya enggak bergaul dengan teman-teman yang suka membolos sekolah.
6. Pengendalian Sosial Represif
Upaya pengendalian sosial ini merupakan sebuah usaha pemulihan keadaan setelah terjadi penyimpangan nilai dan norma dalam masyarakat.
Misalnya ada orang yang melakukukan pelanggaran rambu lalu lintas dan ditilang oleh Polisi yang sedang bertugas, hal ini dimaksudkan agar si pengendara akan lebih disiplin dalam berkendara di lain hari.
Itulah uraian tentang bentuk dan cara-cara pengendalian sosial dilakukan pada masyarakat.
Pengendalian sosial bertujuan untuk menjaga masyarakat tetap pada jalan yang benar dan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan sosial yang berpotensi merusak ketertiban sosial dan keharmonisan dalam suatu masyarakat.
Baca Juga: 5 Macam Kesenjangan Sosial dalam Masyarakat, IPS Kelas VII SMP
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | gramedia.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar