Ciri-Ciri Historiografi Tradisional:
1. Sudut pandang penulisannya berbentuk Istanasentris.
2. Tujuan penulisannya sebagai alat legitimasi raja.
3. Terdapat rasa anakronis atau ketidakpastian keterangan waktu.
4. Banyak mengandung unsur mitos.
5. Bersifat Regio-sentris atau kaya akan unsur kedaerahan.
Baca Juga: Peristiwa 7 Agustus 1945: Pembentukan PPKI, Ini Tujuan dan Sejarahnya
Perlu diketahui bahwa historiografi tradisional berkembang sejak masa Kerajaan Hindu dan Buddha sekitar abad ke-14 M.
Berikut ini ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu dan Buddha:
1. Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.
2. Bersifat religio magis.
3. Bersifat istanasentris.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar