Hal inilah yang mendorong Christopher Sholes, et al., yang kemudian mencari solusi yang tepat untuk kendala tersebut.
Di tahun 1860, Sholes lalu menemukan tuts yang bersusun QWERTY yang dapat mengurangi kerusakan mesin pengetik.
Lalu paten yang bertajuk Sholes & Glidden Type Writer didaftarkan ke kantor Amerika Serikat (USPTO) yang disetujui pada 23 Juni 1868.
Bukan QWERTY, awalnya adalah QWE.TY
Yap, sebelum dipatenkan, susunan rancangan Sholes adalah QWE.TY yang mana huruf R diisi dengan titik. Tetapi, sebelum dipatenkan, dua mengganti titik dengan huruf R dan menjadi QWERTY.
Hal ini digunakan sesuai dengan teori Biagram Frequency yang menyebutkan bahwa tuts karakter di papan ketik harus diacar agar sejumlah pasangan dua huruf enggak saling berdekatan.
Nah, hal itulah yang membuat penumpukkan batang hammer pada mesin tik jarang terjadi walau operator mengetik dengan cepat.
Baca Juga: Mudah Dilakukan di Rumah, Ini Cara Membersihkan Keyboard Komputer
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar