GridKids.id - Saat ini, dunia sedang membicarakan tentang varian COVID-19 yang baru-baru ini muncul.
Varian ini adalah B.1.1.529 atau yang awalnya disebut varian Botswana.
Namun, sekarang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menetapkan nama "Omicron" untuk varian baru ini.
Baca Juga: Patut Waspada, 4 Negara Sudah Melaporkan Varian Baru COVID-19 Omicron
Virus ini pertama kali terdetekdi di Botswana, Afrika Selatan.
Varian ini disebut lebih berbahaya karena ada 32 mutasi yang terdeteksi di dalamnya. Hal ini membuat peneliti dalam kewaspadaan tinggi.
Belum lagi, sekarang virus ini sudah terdeteksi di beberapa negara lain.
Sudah Terdeteksi di Berbagai Negara
Setelah terdeteksi di Botswana, Afrika Selatan, virus ini terdeteksi di Hongkong.
Namun pada Sabtu (27/11/21), Inggris, Jerman, dan Italia juga mendeteksi kasus varian baru virus corona varian Omicron ini.
Menurut Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, dua kasus Omicron yang terdeteksi di Inggris berhubungan dengan perjalanan ke Afrika selatan.
Baca Juga: Disebut Lebih Menular dari Varian Virus Lain, Ini 5 Fakta Varian COVID-19 Omicron
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pun mengumumkan langkah-langkah baru untuk menahan virus tersebut.
Pemerintah Inggris juga akan memperketat aturan mengenakan masker.
Sementara, lebih banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan dari Afrika selatan.
Berpotensi Lebih Menular
Kementerian kesehatan di negara bagian Bavaria Jerman juga mengumumkan dua kasus varian yang sudah terkonfirmasi.
Kedua orang itu memasuki Jerman di bandara Munich pada 24 November.
Sedangkan di Italia, Institut Kesehatan Nasional mengatakan kasus varian baru sudah terdeteksi di Milan pada seseorang yang berasal dari Mozambik.
Baca Juga: 4 Fakta Varian COVID-19 Botswana yang Berpotensi Lebih Buruk dari Varian Delta
Otoritas kesehatan Ceko juga mengatakan mereka sedang memeriksa kasus dugaan varian pada seseorang yang menghabiskan waktu di Namibia.
Varian Omicron jadi "variant of concern" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Varian ini berpotensi lebih menular daripada varian penyakit sebelumnya, tapi belum tahu apakah akan menyebabkan COVID-19 yang lebih atau kurang parah dibandingkan dengan jenis lain.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar