GridKids.id - Kids, pernahkah kamu memerhatikan bangunan-bangunan rumah yang ada di sekitar tempatmu tinggal?
Lahan yang digunakan sebagai tempat tinggal sekelompok orang disebut dengan permukiman.
Biasanya permukiman terdiri dari banyak bangunan rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal penduduk dalam kurun waktu yang lama.
Dusun atau kampung adalah bentuk permukiman yang ada di sebuah desa.
Bangunan rumah penduduk yang berdekatan satu sama lain bisa membentuk permukiman tertentu.
Baca Juga: Pengaruh Kondisi Geografis Terhadap Kehidupan Penduduk Sekitarnya, IPS Kelas VII SMP
Polanya bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pola memanjang (linear), mengelompok (nucleated), dan berpencar (dispersed).
Yuk, Kids, ikuti penjelasannya lengkapnya di bawah ini!
a. Pola Permukiman Memanjang
Pola permukiman ini biasanya berada di tepi jalan, tepi sungai, atau di tepi pantai.
Pola ini mengikuti bentuk kenampakan jalan, sungai, dan pantai yang memanjang mengikuti kenampakan objek geografis.
Jalan raya, sungai, dan pantai penting keberadaannya untuk mendukung kegiatan atau aktivitas penduduk, sebagai prasarana transportasi dan mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
Banyak penduduk yang memilih untuk tinggal di dekat jalan, sungai, dan pantai karena kelebihannya dalam hal aksesibilitas.
Baca Juga: Jawaban Pertanyaan Artikel 'Festival Mane'e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo', Kelas 5 SD Tema 6
b. Pola Permukiman Mengelompok
Pola permukiman ini terbentuk di daerah yang penduduknya memanfaatkan sumber daya yang dimiliki bersama-sama, seperti misalnya sumber air.
Pola ini juga bisa terbentuk di daerah yang reliefnya kurang rata datar seperti di lokasi yang dekat dengan persimpangan jalur transportasi (kawasan pertigaan atau perempatan jalan dan muara sungai).
Di daerah yang relatif rata, seperti dataran rendah, pembangunan rumah-rumah akan berjalan lebih mudah, akibatnya wilayah di kawasan permukiman ini cepat berkembang lalu membentuk permukiman mengelompok.
Di dekat persimpangan jalan dan muara sungai, rumah-rumah penduduk akan mengelompok di lokasi yang dekat dengan kebutuhan dasarnya.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Sungai dan Manfaatnya untuk Kehidupan Manusia, IPS Kelas VII SMP
c. Pola Permukiman Berpencar
Pola permukiman ini terbentuk karena adanya pengaruh dari kondisi daerah tersebut.
Pada pola permukiman ini jarak antar rumahnya berjauhan. Misalnya rumah-rumah yang dipisahkan karena lahan pertanian atau kawasan hutan yang cukup luas.
Pola ini terdapat di daerah berbukit yang enggak memungkinkan rumahnya dibangun secara berkelompok.
Karena dengan kemiringan lereng yang bervariasi susah untuk membangun rumah atau bangunan tempat tinggal daripada di daerah yang memiliki permukaan yang datar.
Inilah yang menyebabkan perkembangan permukiman dengan pola ini lambat.
Baca Juga: Pengaruh Bentang Alam Terhadap Budaya dan Kehidupan Masyarakat di Sekitarnya, IPS 7 SMP
Daerah permukiman ini juga kurang subur dengan hasil pertanian yang minim dan enggak mencukupi kebutuhan pangan.
Pola permukiman penduduk yang terbentuk secara berpencar terjadi karena jaringan jalan yang kurang memadai.
Itulah tiga jenis pola permukiman penduduk yang terbentuk berdasarkan letak bangunan rumahnya.
Ketiganya merupakan bentuk permukiman yang terjadi karena adanya faktor kenampakan alam dan dorongan akan kebutuhan manusia pada sumber daya alam yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca Juga: Alasan Penting Menjaga Keseimbangan Alam dan Kelestarian Sumber Daya Alam, Kelas 4 SD Tema 4
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar