Masa sulit di City
Reputasi Sterling sebagai favorit Guardiola memudar di musim berikutnya, sebab Riyadh Mahrez dan Phil Foden merebut posisinya di starting lineup Citizens, oleh karena itu ia hanya mencatatkan 10 gol dari 31 pertandingan di Liga di mana City merebut kembali gelar Premier League dari Liverpool dan menjuarai Carabao Cup untuk 4 musim beruntun.
Saat ini Sterling sedang dalam masa-masa sulitnya dibawah kepemimpinan Guardiola, sehingga ia lebih sering dicadangkan untuk Jack Grealish yang baru dibeli, dan juga Phil Foden yang semakin berkembang.
Walaupun ia sedang dalam masa-masa sulit, Sterling tetaplah pemain yang mempunyai skill yang berkualitas. Penampilannya di EURO 2021 membuktikan itu karena Inggris berhasil mencapai final.
Baca Juga: David de Gea Kecewa Usai Man United Dipermalukan Oleh Rivalnya Manchester City
Kemampuan menggiring bola Sterling pun juga bisa dibilang masih sangat berbahaya, apalagi ketika ia mencapai kotak penalti lawan, di mana pergerakan kakinya yang cepat bisa menipu bek lawan dan menjegalnya, yang bisa menghasilkan penalti bagi Man City jika mereka butuh gol.
Sterling bukanlah tipe pemain yang mudah dipancing amarahnya, sebab sejak dia pindah dari Liverpool, ia sering dikritik sebagai pemain yang egois dan serakah. Tetapi Sterling hanya fokus pada satu tujuan, yaitu memikirkan masa depannya sebagai pemain bola, dan membantu Manchester City menjuarai banyak piala lainnya, terutama Champions League.
Penulis | : | Gabriel Stanza |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar