GridKids.id - Kids, sebelumya kamu sudah belajar tentang kehidupan masyarakat nusantara pada masa Hindu-Buddha juga masa perkembangan pengaruh Islam.
Sekarang kita cari tahu pembagian masa prasejarah berdasarkan keadaan geologisnya dalam materi IPS kelas VII SMP.
Berbeda dengan peradaban manusia yang sudah mengenal tulisan seperti saat ini, pernah ada peradaban manusia yang hidup sebelum mereka mengenal aksara atau tulisan.
Masa itu lalu disebut dengan masa praaksara yang diartikan sebagai masa sebelum ada huruf atau tulisan.
Masa ini dikenal juga sebagai masa prasejarah. Manusia yang hidup pada zaman ini dikenal sebagai manusia purba.
Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini 7 Kelompok Manusia Purba yang Ditemukan di Wilayah Indonesia
Manusia pada masa kini bisa mengetahui keberadaan peradaban pada masa itu dari peninggalan fosil dan artefak.
Ilmu yang meneliti tentang berbagai hal terkait keberadaan manusia di masa lampau sebelum mengenal tulisan disebut dengan ilmu prasejarah. Cabang ilmu yang berkaitan dengan masa ini, yaitu arkeologi.
Selanjutnya akan diuraikan tentang klasifikasi masa prasejarah berdasar kondisi geologinya, Kids. Yuk, simak seperti apa uraian lengkapnya berikut ini.
1.Arkaeozoikum
Masa ini merupakan masa tertua dalam sejarah perkembangan bumi.
Masa Arkaeozoikum ini berlangsung sekitar 2500 juta tahun lalu ketika keadaan bumi belum stabil dan kulit bumi masih dalam proses pembentukan.
Pada masa ini udara masih sangat panas dan belum ditemukan tanda-tanda kehidupan.
2.Paleozoikum
Masa Palaezoikum diperkirakan berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu.
Zaman ini disebut juga dengan zaman primer ketika mulai terjadi penurunan suhu bumi yang mengakibatkan bumi perlahan berubah dingin.
Pada masa ini sudah mulai terlihat tanda-tanda kehidupan yang ditandai dengan munculnya makhluk bersel satu seperti bakteri, spesies amfibi, dan reptil.
Baca Juga: Bukan Tanpa Alasan, Ternyata Ini Penyebab Hewan Purba Memiliki Ukuran Tubuh Sangat Besar
3.Mesozoikum
Masa Mesozoikum diperkirakan berlangsung sekitar 140 juta tahun lalu dan disebut juga dengan zaman sekunder.
Pada tahapan ini kehidupan berkembang dengan sangat cepat. Jumlah ikan, amfibi, dan reptil semakin bertambah banyak.
Reptil bahkan tumbuh dengan bentuk yang sangat besar, seperti Dinosaurus dan Atlantosaurus.
Fosil reptil raksasa ditemukan hampir di seluruh dunia, seperti fosil dinosaurus dengan panjang 12 meter dan atlantosaurus sepanjang 30 meter.
Baca Juga: Archaeoptheryx, Dinosaurus yang Diyakini Sebagai Cikal Bakal Burung
Selain itu, pada masa ini burung dan mamalia sudah ada namun jumlahnya masih sedikit.
4.Kaenozoikum
Masa ini disebut juga dengan masa neozoikum yang diperkirakan berlangsung pada 60 juta tahun yang lalu.
Kondisi bumi sudah lebih stabil dan kehidupan yang terjadi di dalamnya juga makin berkembang dan beraneka ragam, nih, Kids.
Masa kaenozoikum terbagi jadi dua, antara lain:
(1) Zaman Tersier
Pada zaman ini reptil raksasa mulai perlahan lenyap, mamalia berkembang dengan baik, primata seperti monyet dan kera sudah ditemukan pada masa ini.
(2) Zaman Kuarter
Masa ini berlangsung 600.000 tahun yang lalu dan mulai ditemukan tanda-tanda kehidupan pada masa ini.
Zaman kuarter dibagi menjadi dua tahapan yaitu pleistosen (zaman es) dan Holosen (kemunculan manusia cerdas atau homo sapiens).
Baca Juga: Ditemukan Jauh di Dalam Gua, Kasur Manusia Purba Ini Sudah Berusia Ratusan Ribu Tahun
Nah, Kids, itulah penjelasan tentang pembagian masa prasejarah berdasar kondisi geologisnya.
Seperti yang sudah dijelaskan pada paparan di atas, bumi berproses untuk waktu yang sangat lama hingga bisa sampai pada masa hidup kita saat ini.
Belajar tentang masa lampau akan membuat manusia tahu dari mana dia berasal dan menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang muncul ketika menemukan kemiripan pada satu sama lain.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar