GridKids.id - Dalam permainan sepak bola semua pemain pasti mempunyai peran masing-masing.
Bahkan walaupun perannya sebagai pemain pengganti, ia tetap harus menerimanya demi kepentingan tim.
Ole Gunnar Solskjaer merupakan pemain legendaris Manchester United yang sering dicadangkan sebagai pemain pengganti.
Akan tetapi ia adalah pemain yang sering diandalkan Alex Ferguson saat Manchester United membutuhkan gol untuk memenangkan pertandingan.
Ole Gunnar Solskjaer dikenal sebagai pemain yang mempunyai kemampuan poacher, karena ia dapat berada di posisi yang tepat dan waktu yang pas untuk mencetak gol.
Baca Juga: CR7 dan Ole Gunnar Solskjaer Bertemu di Pusat Latihan Manchester United, Apa yang Dibahas?
Awal Kedatangan di Manchester United
Solskjaer bergabung dengan Manchester United pada awal musim 1996/97 dari klub Norwegia yang bernama Molde.
Nama Solskjaer tentu pada saat itu belum banyak yang familier, sehingga banyak media Inggris yang skeptis terhadap kedatangan Solskjaer di United.
Solskjaer pun membungkam semua kritik yang diarahkannya dengan mencetak gol pertamanya melawan Blackburn di debutnya.
Solskjaer pun mengakhiri musim Premier League itu dengan total 18 gol dari 33 penampilan.
Itu adalah pencapaian yang mengagumkan untuk pemain yang relatif tidak dikenal.
United pun menjadi juara Premier League musim itu.
Media Inggris menjulukinya "The Babyfaced Assassin" karena paras wajahnya yang seperti anak kecil tetapi memiliki kemampuan mencetak gol mematikan bagi timnya.
Solskjaer pun melanjutkan karirnya di United pada musim berikutnya walau hanya berhasil mencetak total 6 gol dari 22 penampilan di liga.
Musim 1998/99 adalah musim yang nantinya akan menjadi musim yang paling diingat penggemar sepak bola tentang Ole Gunnar Solskjaer.
Manchester United berhasil memenangi kompetisi Premier League dan juga FA Cup.
Baca Juga: Profil Bruno Fernandes, Playmaker Portugal Andalan Manchester United
Sejarah di Final Piala Champions
Target berikutnya adalah Piala Champions.
Di final, Manchester United bertemu dengan tim raksasa asal Jerman, yaitu Bayern Munchen.
Bayern membuka skor pada menit ke-6, freekick Mario Basler berhasil melewati tembok Man United dan masuk ke gawang Peter Schmeichel.
Solskjaer baru dimasukkan ke pertandingan pada menit ke-81, menggantikan striker United yang menjadi starter, Andy Cole.
United pun terus berusaha untuk mencari gol penyeimbang.
Pada saat stoppage time Teddy Sheringham berhasil mencetak gol penyama kedudukan dan United berhasil menyamakan kedudukan.
Masih pada stoppage Time, tendangan penjuru yang diambil oleh David Beckham berhasil disundul oleh Sheringham.
Solskjaer menendang bola dari jarak dekat dari hasil umpan Sheringham dan mencetak gol kemenangan United, sekaligus memenangkan treble yang bersejarah bagi Manchester United.
Musim-musim Solskjaer yang selanjutnya berjalan seperti biasa, ia tetap menjadi pemain yang berperan penting bagi United, baik sebagai starter maupun sebagai pemain pengganti.
Cidera dan Akhir Karir
Mulai tahun 2003 karir Ole mulai dipenuhi berbagai macam masalah dengan cidera.
Ole terkena cedera pada lutut tetapi ia kembali bermain lagi beberapa bulan setelahnya.
Awal musim 2004/05 Solskjaer harus melakukan perawatan intensif pada lututnya, termasuk operasi intensif sehingga Solskjaer pun terpaksa tidak mengikuti keseluruhan musim 2004/05.
Ole berhasil melewati masa cederanya, tetapi Manchester united sudah mempunyai banyak penyerang kelas dunia seperti Ruud van Nistelrooy, Wayne Rooney, dan seorang Cristiano Ronaldo yang masih muda.
Ole pun harus berjuang untuk mendapat jatah bermain.
Baca Juga: Review Pertandingan Liga Inggris: MU Kalah Lagi, Ada Apa dengan Ole?
Umur yang makin menua dan cedera jangka panjang pun akhirnya membuat Solskjaer mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari karirnya sebagai pemain pada tahun 2007.
Pada tahun 2008 diadakan pertandingan testimoni untuk memperingati jasa-jasa Solskjaer sebagai pemain penting bagi United.
Karir Sebagai Pelatih dan Jalan Terjal di United
Setelah pensiun dari status pemain Solskjaer pun kembali ke kampung halamannya dan menjadi manajer klub lamanya, yaitu Molde.
Ia berada di Molde dari tahun 2010 sampai dengan akhir tahun 2013, setelah itu ia direkrut Cardiff City untuk menjadi manajer klub tersebut.
Soslkjaer dipecat dari Cardiff City setelah Cardiff terdegradasi dari liga utama dan kembali lagi ke Molde pada tahun 2015.
Menjelang akhir tahun 2018, Man United memecat Jose Mourinho dan menunjuk Solskjaer sebagai Manajer Interim atau sementara.
Karir manajemen Solskjaer di Manchester United mempunyai beberapa momen-momen hebat, seperti kemenangan 3-1 melawan PSG.
Akan tetapi Solskjaer juga memiliki jalan terjal yang sulit sebagai pelatih dari momen-momen yang menyakitkan, seperti kekalahan 6-1 melawan Tottenham Hotspur di Old Trafford dan kekalahan melawan Villareal di Final Europa League.
Pada beberapa musim ini, opini penggemar United terhadap Solskjaer sebagai manajer memang terbagi-bagi, ada yang merasa bahwa Ole membutuhkan sebuah proses untuk membentuk timnya, ada juga yang ingin Ole segera dipecat saat ini juga.
Satu hal yang pasti, opini mereka terhadap Ole sebagai pemain adalah sama.
Semua sepakat Ole adalah legenda mereka yang telah membantu mereka memenangkan banyak piala pada masa kejayaan United bersama Sir Alex Ferguson.
Pada tanggal 21 November 2021, Manchester United mengumumkan Ole Gunnar Solskjaer resmi mundur sebagai pelatih menyusul kekalahan 1-4 dari Watford.
Penulis | : | Gabriel Stanza |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar