GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah mengenal tentang salah satu rumah tradisional dari Jawa Barat, yaitu Rumah Capit Gunting.
Sekarang cari tahu bagian dan fungsi rumah adat Capit Gunting
Rumah adat ini bisa dibedakan dengan jenis rumah adat tradisional Jawa Barat lainnya dengan melihat bagian atap depan dan belakangnya yang membentuk huruf X dari kayu atau bambu yang disilangkan.
Kali ini kamu akan diajak untuk melihat kampung adat yang di dalamnya terdapat rumah-rumah tinggal yang berbentuk capit gunting, yaitu Kampung Naga.
Kampung ini berlokasi di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Baca Juga: Filosofi dan Fungsi Rumah Adat Jolopong dari Jawa Barat
Kampung ini berlokasi enggak jauh dari jalan raya yang menghubungkan kota Garut dengan kota Tasikmalaya.
Rumah adat capit gunting yang terdapat di kampung naga ini termasuk rumah yang tahan terhadap bencana gempa, lo!
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang rumah tradisional capit gunting yang ada di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat ini.
Bagian-bagian rumah adat Kampung Naga
Rumah adat Kampung Naga yang berupa rumah panggung dengan bentuk capit gunting terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian muka atau depan, bagian tengah, dan bagian belakang.
Bagian depannya berupa teras yang disebut dengan golodog, yang berfungsi untuk menerima tamu yang datang.
Bagian tengahnya merupakan ruangan besar tempat berkumpul keluarga, di sebelahnya terdapat bilik atau kamar tidur.
Dapur dan goah (tempat yang digunakan untuk menyimpan beras) terdapat di bagian depan rumah berdampingan dengan ruang tamu.
Baca Juga: Filosofi dan Fungsi Rumah Adat Tagog Anjing dari Jawa Barat
Rumah adat di kampung naga berukuran relatif kecil, yaitu berukuran sekitar 5m X 8m.
Rumah adat Kampung Naga enggak berdaun pintu di dua arah yang berlawanan, karena masyarakat Kampung Naga meyakini bahwa rezeki bisa masuk dari pintu depan tapi bisa keluar juga lewat pintu belakang.
Bahan-bahan untuk membuat rumah adat
Bahan yang dipergunakan untuk membangun rumah adat di Kampung Naga terdiri dari kayu dan bambu, dan dilarang untuk membangun rumah berbentuk tembok dan menggunakan genteng.
Bagian atap rumah menggunakan eurih atau alang-alang kering dan daun tepus yang ditutupi ijuk.
Bahan ini memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dalam rumah. Selain itu karena sifat bahannya yang kedap air, atap bisa membantu menjaga kehangatan di dalam rumah.
Lantai rumahnya terbuat dari palupuh atau bambu yang disamak, dibuka, dan diratakan lalu disusun memanjang di atas rangka panggung.
Dinding rumahnya terbuat dari anyaman bambu dengan pola anyam kepang, enggak diperbolehkan juga untuk mengecat dinding rumah kecuali dikapur.
Baca Juga: Mengenal Rumah Adat Julang Ngapak dari Jawa Barat
Fondasi rumah berbentuk umpak menggunakan batu papas dipasang berdiri secara vertikal, dengan tiang atau kayu rumah berupa kayu balok yang terbuat dari kayu albasia.
Hampir seluruh bagian bangunan rumah adat menggunakan bahan alam yang ringan dan elastis sehingga bangunan enggak dibebani oleh beban berat, sehingga ketika ada bencana gempa rumah enggak akan runtuh atau goyah.
Itulah penjelasan tentang bagian-bagian dari rumah adat capit gunting di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kampung adat terkenal menjaga warisan tradisi leluhurnya tetap terjaga dari pengaruh perubahan zaman. Semoga informasi ini menambah pengetahuanmu tentang beragam rumah adat yang ada di Indonesia, ya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Idea.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar