GridKids.id - Setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kids.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir 5 Oktober 1945, sehingga tahun ini berusia 76 tahun.
Nama TNI awalnya ialah Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan namanya menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Perubahan nama tersebut sudah berdasarkan Maklumat Pemerintah.
Lalu, bagaimana sejarah lahirnya TNI? Yuk, kita cari tahu, Kids.
Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Untuk yang belum tahu, TKR merupakan pasukan resmi pertama yang dimiliki Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia, Kids.
Sebelumnya, Indonesia enggak memiliki pasukan bersenjata atau tentara resmi.
Ini karena, menghadapi kekuatan asing yang sedang menjajah, pemerintah mengedepankan strategi diplomasi.
Untuk BKR sendiri yang ada sebelum TKR bukan lah pasukan bersenjata atau tentara resmi.
Ini karena, BKR hanya berfungsi sebagai pertahanan sipil.
Namun, perubahan BKR menjadi TKR menimbulkan perbedaan pendapat saat itu, karena pemuda enggak menyetujui kebijakan tersebut.
pengabungan tersebut dikarenakan Indonesia masih harus menghadapi kekuatan militer baik Jepang, Inggris, dan Belanda, Kids.
Diusulkan oleh Urip Sumoharjo
Dilansir dari Kompas.com, TKR dibentuk karena ada kegelisahan dari Pak Urip Sumoharjo pada awal kemerdekaan Republik.
Menurut pak Urip Tidak mungkin sebuah negara berdiri zonder tentara
Kegelisahan tersebut terjawab ketika mantan Pembela Tanah Air (Peta) mengusulkan organisasi bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Yogyakarta.
Oleh sebab itu, pak Urip dikenal sebagai peletak dasar kemiliteran Indonesia.
Awal terbentuknya, pasukan militer nasional mengalami perubahan nama hingga Presiden Soekarno mengganti nama menjadi TNI pada 3 Juni 1947.
Nama TNI bertahan hingga kini dan setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai ulang tahun TNI.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar