Budidaya burung unta
Artefak yang ditemukan di Afrika Selatan berupa hiasan dan tempat minum yang terbuat dari cangkang telur menandakan bahwa burung ini sudah dikenal manusia sejak 60 ribu tahun lalu.
Pada masa Romawi Kuno, burung unta diburu para bangsawan untuk diambil bulunya dan menjadi hiasan. Perburuan itu terus berlanjut hingga abad ke-19 mengakibatnya burung ini hampir punah.
Upaya budi daya burung unta dimulai sejak abad ke-19 di Afrika Selatan.
Para peternak burung unta menangkap bayi burung unta dari alam liar, lalu merawat dan membesarkannya untuk memanen bulunya setiap 7 hingga 8 bulan.
Kulit burung ini dianggap sebagai kulit yang memiliki kualitas terbaik.
Baca Juga: Hewan-Hewan yang Memiliki Peran untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem, Apa Saja?
Namun, dagingnya memiliki kadar lemak dan kolesterol yang lebih rendah, dengan kandungan kalsium, protein, dan zat besi yang lebih tinggi daripada daging sapi.
Nah, itulah ulasan tentang karakteristik dan budi daya dari burung unta yang diperkirakan sudah dilakukan sejak 2 abad lalu.
Burung ini enggak hanya bisa dikonsumsi sebagai sumber protein tapi bulunya juga bisa dipergunakan sebagai bahan untuk membuat hiasan maupun dekorasi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,cewekbanget.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar