Pada batik-batik kuno biasanya pada ujung kain akan dibubuhi inisial nama pembatiknya.
Kain batik dengan teknik ini biasanya akan dihargai sangat mahal karena proses pembuatannya yang manual dan enggak mudah dan perlu ketelitian tingkat tinggi.
2. Cap
Teknik ini juga menggunakan canting cap yang timbul, yang dicelupkan pada cairan malam atau lilin yang dicap atau ditempelkan pada kain mori.
Teknik ini memiliki keunggulan pada konsistensi pola dan pengerjaan yang lebih cepat.
Baca Juga: Perbedaan Falsafah Corak Batik Keluarga Kerajaan Parang dan Truntum, Materi Belajar dari Rumah TVRI
Tintanya tetap menggunakan cairan malam, cetakannya dibuat dengan lempengan besi dengan ukuran yang baku sehingga memudahkan pembatik untuk menjaga pola berulang.
Senada dengan kain batik tulis, kain batik cap juga memiliki aroma khas.
Ciri lainnya adalah warna kain bagian depannya akan lebih terang atau lebih gelap, sedangkan bagian belakangnya akan lebih tipis. Ukuran standarnya sekitar 2 x 1 meter.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar