GridKids.id – Belajar sejarah bukan hanya menganalisa atau mencari informasi tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu, Kids.
Untuk menemukan sejarah yang mendalam, harus menganalisa hingga melakukan rekonstruksi peristiwa saat itu.
Melihat sebuah peristiwa sejarah bukan hanya memerlukan hal tersebut, karena pengungkapan sejarah juga memerlukan kemampuan berpikir diakronik dan sinkronik.
Baca Juga: 6 Sejarah Penting di Bulan Agustus 1945, Mulai dari Kekalahan Jepang Atas Sekutu dan Kemerdekaan RI
Diakronis merupakan pendekatan bahasa dengan melihat waktu peristiwa terjadi atau waktu historis.
Sedangkan sinkronik berkaitan dengan sebuah peristiwa yang terjadi pada masa tertentu atau terbatas.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Coding dan Programming, Ternyata Keduanya Tak Sama
Lalu, bagaimana cara berpikir diakronik dan sinkronik, apa yang menjadi pembedanya?
Diakronik
Diakronik ialah pendekatan bahasa untuk melihat sebuah pendalaman sejarah melalui waktu atau bersifat historis, Kids.
Menurut ahli, diakronik merupakan salah satu bentuk berpikirik yang runtut berdasarkan kronologis atau catatan peristiwa sesuai kejadian.
Kronologis sendiri dalam sebuah peritiwa sejarah akan membantu menyusun ulang atau merekontruksis suatu kejadian berdasarkan urutan waktu.
Baca Juga: Digelar Setiap 4 Tahun Sekali, Benarkah Sejarah Olimpiade Berasal dari Peradaban Yunani Kuno?
Berpikir diakronik akan membandingkan sejarah dalam waktu yang sama namun tempat yang berbeda.
Sebagai contoh, Prokramasi Kemerdekan Indonesia dilakukan pada 17 Agustus 1945.
Nah, jika berpikir diakronik, akan menelusuri proses perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan di masa penjajahan.
Dalam kata lain, berpikir diakronis sangat memerhatikan proses terjadinya peristiwa sejarah itu sendiri.
Ciri-Ciri Berpikir Diakronis
Berpikir Sinkronik
Sinkronik berbeda dengan diakronik karena cara beprikir yang satu ini berkaitan dengan peristiwa dalam suatu masa terbatas.
Sinkronik akan mengerucutkan waktu dan melebar dalam ruang.
Berpikir sinkronik menekankan pada strukur atau melihat konteks dalam suatu peristiwa yang terjadi pada waktu berdekatan.
Baca Juga: Enggak Cuma Jadi Hiasan, Ini Sejarah dan Fungsi Topi Koki yang Khas dan Unik
Sebagai contoh, berpikir sinkronik akan melakukan pendekatan mengenai aspek sosial, ekonomi, politik, dan hubungan internasional, ketika berbicara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Ciri-Ciri Berpikir Sinkronik
Nah, itulah cara berpikir diakronik dan sinkronik serta perbedaannya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | tribunews.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar