GridKids.id - Vaksin Sinovac dalam beberapa hari ini menjadi perbincangan karena ada laporan mengenai penurunan antibodi, Kids.
Vaksin Sinovac mengalami penurunan antibodi setelah enam bulan dosis ke-2.
Untuk yang belum tahu Sinovac merupakan salah satu vaksin yang digunakan Indonesia untuk menangkal virus corona.
Baca Juga: Waspada, Ini Risiko yang Dirasakan kalau Enggak Melakukan Vaksin COVID-19, Salah Satunya Long COVID
Lalu, vaksin ini diproduksi oleh Sinovac China National Pharmaceutical Group.
Selain itu, vaksin Sinovac digunakan oleh masyarakat usia 12 ke atas.
Baca Juga: 6 Hal yang Efektif Membantu Kita agar Bisa Bangun Lebih Awal
Namun, mengenai penurunan antibodi vaksin Sinovac ada beberapa fakta yang perlu diketahui, apa saja? Yuk, kita cari tahu, Kids.
Vaksin Sinovac mengalami penurunan antibodi
Vaksin Sinovac memiliki nilai antibodi yang cukup baik untuk menangkal dan melawan virus corona, Kids.
Untuk yang belum tahu, vaksin Sinovac memiliki kadar antibodi sebesar 39,6 sampai 49,1 setelah dosis kedua.
Nilai tersebut cukup baik karena batas antibodi yang dinilai positif ialah 8.
Baca Juga: Kemenkes: 45 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Akan Tiba di Indonesia Bulan Agustus Mendatang
Namun, vaksin Sinovac dalam 6 bulan turun di bawah batas positif yaitu 4,1 sampai 6,7.
Apakah masih efektif vaksin Sinovac
Meski ada laporan mengalami penurunan antibodi dari vaksin Sinovac.
Namun, belum ada penelitian yang menyebut dan membahas efektivitas vaksin sinovac setelah dosis kedua atau 6 bulan, Kids.
Selain itu, belum diketahui berapa batasan antibodi yang dapat memberikan perlindungan kepada pasien COVID-19 bergejala serius.
Oleh sebab itu, banyak peneliti memerlukan penelitian yang lebih mendalam terkait efektivitas vaksin Sinovac.
Solusinya
Peneliti di China melakukan penelitian dengan menyuntikan dosis ketiga vaksin Sinovac kepada 540 orang, untuk mengetahui efektivitas vaksin.
Setelah 540 orang mendapatkan suntikan ketiga hasilnya jauh lebih baik dan memuaskan.
Kadar antibodi setelah 28 hari suntikan ketiga meningkat menjadi 143,1 dibanding sebelumnya.
Hal tersebut serupa dengan vaksin AstraZeneca yang meningkat antibodinya setelah dosis ketiga.
Namun, sebelum menyuntikan dosis ketiga harus memperbanyak cakupan dosis kedua.
Ini dimaksudkan agar seluruh masyakarat mendapat terlebih dahulu dosis kedua untuk mencegah infeksi ini semakin meluas, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar