GridKids.id - Matahari adalah pusat tata surya. Matahari merupakan bintang yang menjadi pusat dari tata surya.
Matahari merupakan bola gas pijar namun bersuhu tinggi. Permukaannya berupa lautan gas yang sangat panas.
Diperlukan 8 menit 19 detik untuk sinar Matahari sampai melalui ruang dan menyinari planet yang kita huni, Kids.
Baca Juga: Efek dan Dampak dari Gerhana Matahari Cincin pada Permukaan Bumi, Apa Saja?
Menurut NASA, jika memungkinkan memerlukan waktu 26 tahun untuk bisa sampai ke Matahari dengan mengendarai pesawat.
Matahari memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan kita.
Jika enggak ada matahari, tumbuhan enggak bisa melakukan fotosintesis, manusia kehilangan sumber daya utama, dunia menjadi gelap gulita, planet-planet enggak akan berjalan sesuai orbitnya.
Matahari sebagai pusat tata surya ternyata bukanlah tanpa alasan, lo. Apa saja, ya?
Struktur
Matahari terbagi menjadi tiga zona, yaitu inti, zona radiasi, dan zona konvektif.
Sedangkan astmosfer Matahari antara lain, fotosfer, kromosfer, daerah transisi, dan korona sebagai lapisan terluar.
Letak inti Matahari dari pusat hingga seperempat bagian menuju permukaannya. Kepadatan inti hampir 15 kali dari Matahari.
Zona radiasi membentang dari inti hingga 70% dari jalan meunuju permukaan Matahari dan membutuhkan jutaan tahun untuk menembus ke kedalaman intinya.
Baca Juga: Manfaat Sumber Energi Matahari yang Memudahkan Kehidupan Sehari-hari
Komposisi
Matahari sebagian besar terdiri atas hidrogen dan helium, Kids.
Kemudian unsur kecil lainnya terdiri atas oksigen, karbon, neon, nitrogen, magnesium, besi, dan silikon.
Matahari merupakan salah satu dari triliunan bintang di alam semesta.
Matahari diklasifikasikan sebagai bintang katai kuning (yellow dwarf) yang merupakan bintang urutan utama.
Formasi dan evolusi
Matahari diperkirakan ada sejak sekitar 4,6 miliar tahun lalu.
Banyak ilmuwan memprediksi Matahari terbuat dari awan gas dan debu yang berputar raksasa yang dikenal sebagai nebula.
Ketika nebula runtuh diakibatkanya gravitasinya, sehingga nebula berputar lebih cepat dan menjadi cakram.
Sebagian besar elemennya ditarik ke tengah sehingga membentuk Matahari.
Ternyata yang membentuk Matahari dapat bertahan seperti sekarang hingga berusia 5 miliar tahun soalnya memiliki cukup banyak bahan bakar nuklir di dalamnya.
Nasib Matahari di masa depan
Matahari diperkirakan bersinar selama 10 hingga 20 miliar tahun. Matahari yang masuk dalam fase tua kemudian akan menjadi bintang raksasan merah.
Lapisan luarnya mengembang dan tumpah. Diameter Matahari akan membesar dan diperkirakan mencapai jarak orbit Bumi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar