Panduan Isolasi Mandiri Anak-anak Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
1. Pastikan dulu jika anak sudah memenuhi syarat untuk melakukan isolasi mandiri
Sama seperti orang dewasa pada umumnya yang terpapar COVID-19, anak-anak juga akan merasakan beberapa gejala seperti batuk, pilek, diare, ruam hingga demam.
Walau terpapar oleh COVID-19, anak harus tetap aktif dan terus bergerak. Bisa juga makan dan minum seperti biasa, dan harus menerapkan etika ketika batuk.
Baca Juga: Kenali Gejala ARDS yang Menyerang Pasien COVID-19, Apa Saja?
2. Cari Pengasuh yang Enggak Rentan Terkena Virus
Nah, penting juga diketahui bahwa mencari pengasuh yang tepat yang juga enggak rentan terhadap penyakit atau virus.
Orang tua yang sudah berusia lansia enggak disarankan untuk mengasuh anak yang terinfeksi virus corona karena rentan tertular.
Ruangan kamar, alat makan dan kebutuhannya harus dipisahkan dengan anggota keluarga yang lain.
3. Selalu Cek Kondisi Anak
Orang tua sebagai wali bagi anak yang terapapar virus corona juga penting untuk selalu mengecek kondisinya.
Ceklah suhu tubuh anak dua kali sehari di pagi dan sore hari.
Kalau demamnya terus meningkat dan enggak sembuh, bawakan fasilitas medis, lalu periksa saturasi oksigennya dengan pulse oxymeter.
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar