GridKids.id - Tahu enggak? Ada fenomena antariksa pada tanggal 6 Juli 2021, lo.
Menurut Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) yang dikutip dari Kompas.com, Bumi akan mengalami fenomena antariksa bernama Aphelion.
Berbeda dengan fenomena antariksa sebelumnya, fenomena Aphelion enggak bisa dilihat masyarakat. Namun kita bisa merasakan dampaknya.
Baca Juga: Jangan Salah Lagi, Ini 5 Perbedaan Antara Meteor dan Komet yang Sering Dianggap Sama
Apa Itu Aphelion?
Aphelion adalah fenomena di mana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari, Kids.
Soalnya orbit Bumi berbentuk elips dan enggak sepenuhnya lingkaran sempurna.
Ketika Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari setiap bulan Januari, fenomena itu disebut Perihelion.
Sedangkan setiap bulan Juli, Bumi berada pada jarak terjauh dengan Matahari.
Baca Juga: Cara Mengelola Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekoefisiensi
Pengaruh Fenomena Aphelion ke Bumi
Lalu, apa dampak fenomena ini ke Bumi yang bisa kita rasakan secara langsung?
Kejadian Aphelion enggak menimbulkan dampak yang signifikan pada Bumi.
Fenomena ini terjadi pada pertengahan tahun. Ketika siklus ini memasuki musim kemarau di Indonesia membuat suhu dingin saat di pagi hari.
Dinginnya suhu di pagi hari saat musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit.
Posisi Matahari saat ini berada di utara, tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibandingkan belahan selatan yang mengalami musim dingin.
Sehingga, angin bertiup dari arah selatan menuju utara dan angin yang bertiup saat ini berasal dari arah Australia yang mengalami musim dingin.
Khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa mengalami penurunan suhu.
Panas yang diterima Bumi enggak terpengaruhi dengan posisi Bumi yang berada jarak dari Matahari.
Panas dari Matahari dipancarkan ke seluruh Bumi dengan distribusi yang paling siginifikan yang disebabkan oleh pola angin.
Enggak cuma itu, fenomena ini juga memengaruhi durasi panjangnya empat musim di Bumi, lo.
Hal ini menyebabkan durasi musim gugur astronomis di belahan utara sama dengan durasi musim dingin astronomis di belahan utara.
Sama halnya dengan durasi musim semi astronomis di belahan utara dan durasi musim panas astronomis di belahan utara.
Baca Juga: Saat Berada di Luar Angkasa, Dimanakah Para Astronot Singgah? Ayo, Cari Tahu!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar