GridKids.id - Jumat, 2 Juli 2021, Tanah Air kehilangan tokoh kesenian Ki Manteb Soedarsono.
Seorang Dalang Wayang Kulit yang terkenal karena kepiawaiannya dalam mementaskan kesenian wayang.
Ki Manteb wafat pada usia 72 tahun ketika sedang menjalani isolasi mandiri di kediamannya.
Semasa hidupnya, Ki Manteb dijuluki sebagai Dalang Setan.
Julukan itu diberikan karena kharismanya yang luar biasa ketika mementaskan pagelaran wayang kulit.
Yuk, kita mengenang kiprah dan perjalanan hidupnya yang melegenda.
Baca Juga: Mengenal Wayang, Salah Satu Budaya Indonesia yang Masih Bertahan sampai Sekarang
Seni Pedalangan yang didalami oleh Ki Manteb adalah seni menggerakan wayang, atau yang biasa disebut dengan istilah sabet.
Pilihannya untuk mendalami seni sabet dipengaruhi juga oleh hobinya menonton film kungfu yang dibintangi oleh Bruce Lee dan Jackie chan.
Adegan-adegan yang dilihatnya dalam film kungfu favoritnya itu dijadikan inspirasi ketika sedang mendalang.
Baca Juga: Peninggalan Kebudayaan Islam yang Masih ada Hingga Kini
Ciri khas unik seni sabet wayang yang dibawakan oleh Ki Manteb adalah dimasukannya instrumen peralatan musik modern ke iringan musik di pentasnya.
Awalnya ada pro kontra terhadap inovasi yang dilakukannya.
Namun, hal tersebut enggak menghalangi upaya Ki Manteb untuk mempertahankan ciri khasnya itu.
Popularitas Ki Manteb Soedarsono
Popularitas Ki Manteb semakin mashyur ketika ia membawakan pagelaran wayang Banjaran Bima.
Pentas tersebut diselenggarakan sebulan sekali setahun penuh di jakarta pada 1987.
Pagelaran tersebut 12 episode dari awal kelahiran hingga kematian Bima, tokoh Pandawa Lima.
Pada 4-5 September 2004, Ki Manteb memecahkan rekor MURI mendalang selama 24 jam tanpa berhenti membawakan lakon Baratayudha, di RRI Semarang.
Baca Juga: Ikuti Jejak Sang Ayah, Saga Omar Nagata Dikenal Berprestasi Hingga Raih Penghargaan Rekor MURI
Luar biasanya, setelah mendalang selama 24 jam tanpa berhenti, hasil pemeriksaan dokter terhadap kondisi fisik Ki Manteb menunjukkan bahwa Ki Manteb sangat sehat.
Pada 2010, Ki Manteb mendapat penghargaan bidang kebudayaan “Nikkei Asia Prize Award 2010” atas kontribusinya bagi kelestarian dan kemajuan budaya Indonesia khususnya wayang kulit.
Sekarang sang Dalang Setan telah berpulang ke keabadian.
Selamat jalan, Maestro.
Semoga terang jalanmu pulang, mendalanglah dalam abadimu di Nirwana.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | cnnindonesia.com,tempo.co,regional.kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar