GridKids.id - Enggak cuma anjing yang bisa jadi hewan pelacak, Kids.
Yap! Ternyata, tikus pun juga bisa dilatih untuk menggunakan indra penciumannya dalam melacak sesuatu, lo!
Hal inilah yang dilakukan oleh Magawa, seekor tikus yang bertugas melacak ranjau darat di Kamboja.
Tikus ini mampu mencari ranjau di lapangan seukuran lapangan tenis cuma dalam 20 menit, lo.
Padahal, butuh waktu satu sampai empat hari bagi manusia dengan detektor logam untuk mendeteksinya.
Magawa cuma bekerja setengah jam dalam sehari dan sekarang sudah waktunya pensiun.
Baca Juga: Bukan Sekadar Hiasan, Mengapa Donat Bolong di Bagian Tengahnya?
Tikus yang Berjasa
Magawa adalah tikus raksasa berkantung yang berasal Afrika. Ia punya berat 1,2 kilogram.
Ia dilatih dan diawasi oleh APOPO, sebuah organisasi dari Belgia. Organisasi ini sudah melatih hewan untuk mendeteksi ranjau darat sejak tahun 1990-an.
Yap! Magawa memang dilatih khusus untuk bisa mendeteksi ranjau darat yang enggak meledak.
Kalau sudah mendeteksi ranjau, tikus ini akan melaporkan pada pawangnya. Lalu, ranjau itu akan diambil dengan hai-hati agar enggak meledak.
Baca Juga: Keren! Selamatkan Banyak Kehidupan, Tikus Ini Dapat Medali Emas Sebagai Penghargaan Atas Jasanya
Meskipun ukurannya jauh lebih besar dari banyak spesies tikus lainnya, Magawa masih cukup kecil dan cukup ringan.
Hal ini membuatnya bisa berkeliaran tanpa memicu ranjau kalau ia berjalan di atasnya.
Selama bertugas, Magawa sudah membersihkan lebih dari 141.000 meter persegi tanah. Luas ini setara dengan sekitar 20 lapangan sepak bola, lo!
Menjalani Kehidupan yang Sama
Ia juga berhasil mendeteksi 71 ranjau darat dan 38 buah senjata yang belum meledak.
Enggak heran kalau ia dianugerahi medali emas oleh badan amal kedokteran hewan Inggris PDSA karena pengabdiannya ini.
Medali emas PDSA itu bertulikan "Untuk keberanian binatang atau pengabdian pada tugas".
Dari 30 hewan, Magawa adalah tikus pertama yang meraih penghargaan ini, Kids. Sedangkan penerima penghargaan lainnya adalah anjing, kuda, merpati, dan kucing.
Meski masih dalam kondisi sehat, usia Magawa sudah memasuki masa pensiun. Hal ini membuat kemampuannya melambat.
Di masa pensiunnya, Magawa akan tetap tinggal di kandang yang sama seperti sebelumnya dan mengikuti rutinitas harian seperti biasa.
Bedanya, ia enggak akan pergi ke ladang ranjau lagi.
Magawa juga akan diberi makan makanan yang sama, punya waktu bermain setiap hari, dan mendapatkan olahraga teratur dan pemeriksaan kesehatan.
---
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar