GridKids.id - Setelah libur panjang, kasus aktif COVID-19 di Indonesia mulai mengalami peningkatan, Kids.
Oleh sebab itu masyarakat diminta tetap waspada terkati penularan COVID-19.
Selain itu, sebaiknya kita mengenali gejala COVID-19 dan menerapkan protokol kesehatan agar mengurangi risiko tertular virus corona.
Menurut data dari Satgas Penanganan COVID-19, kasus aktif COVID-19 pada tanggal 25 Mei 2021 mencapai 94.486 kasus.
Lalu, pada tanggal 26 Mei kasus aktif COVID-19 mencapai 96.187 kasus.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merilis beberapa gejala virus corona baru.
Lalu apa saja gejalanya dan bagaimana langkah menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari COVID-19? Yuk, kita bahas!
Protokol kesehatan
Untuk menghindari paparan virus corona, Satgas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat memperkuat protokol kesehatan, Kids.
Protokol kesehatan yang harus diterapkan di antaranya adalah memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas.
Selain itu, untuk menekan laju penambahan kasus virus corona, satgas juga menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro).
Pembatasan tersebut diharapkan dapat mengurangi atau menekan penularan pada suatu wilayah, Kids.
Baca Juga: Dinyatakan Negatif COVID-19, Paula Verhoeven Diberi Kejutan Kado Mewah dari Baim Wong, Apa Itu?
Gejala virus COVID-19
Beberapa gejala umum virus corona adalah:
- Demam
- Batuk kering
- Mudah lelah
Nah, gejala lain infeksi virus corona adalah:
- Kehilangan indera perasa atau indera penciuman
- Hidung tersumbat
- Konjungtivitis (mata merah)
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau sendi
- Berbagai jenis ruam kulit
- Mual atau muntah
- Diare
- Menggigil dan pusing
Lalu, ada juga gejala virus corona yang cukup parah dan perlu diwaspadai, seperti:
- Sesak napas
- Kehilangan selera makan
- Kebingungan
- Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
- Suhu tubuh lebih 38°C
Selain gejala yang sudah sering muncul dan sudah dikenal masyarakat umum, ada juga gejala baru dari virus corona, seperti:
Baca Juga: Sudah Dinyatakan Negatif dari COVID-19, Paula Verhoeven Masih Ragu Bertemu Kiano, Ada Apa?
- Lekas marah
- Kebingungan
- Kesadaran berkurang
- Gelisah
- Gangguan tidur
- Komplikasi neurologis yang lebih parah.
Menurut WHO, gejala tersebut akan terlihat pada lima hingga enam hari.
WHO meminta agar kita waspada jika mengalami demam atau batuk yang disertai kesulitan bernapas, nyeri pada dada serta kesulitan berbicara atau bergerak.
Jika mengalami hal tersebut segera cari perawatan medis agar segera mendapat pertolongan, Kids.
---
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
Komentar