Suhu permukaan lantai lebih rendah, namun kelembapannya cukup tinggi sehingga suhu tubuh kita bisa turun tiba-tiba.
Perubahan lingkungan mendadak ini membuat kadar hormon serotonin dalam otak jadi enggak seimbang.
Akibatnya, saraf-saraf otak bereaksi secara berlebihan dan menimbulkan sakit kepala.
4. Pilek dan Masuk Angin
Banyak yang berkata kalau tidur di lantai bisa bikin pilek dan masuk angin.
Hal itu enggak sepenuhnya salah, tetapi sebenarnya enggak setiap kali tidur di lantai akan membuat kita terkena pilek atau masuk angin.
Masuk angin adalah sebutan orang Indonesia untuk menggambarkan berbagai gejala kombinasi dari maag dan flu yang disebabkan oleh banyak hal berbeda.
Sementara pilek biasanya disebabkan oleh virus atau infeksi bawaan.
Namun, saat merasa kedinginan, kita memang rentan jatuh sakit lebih cepat.
Maka untuk mencegah masuk angin, sebaiknya gunakan alas seperti karpet, matras atau selimut tebal saat tidur di atas lantai pada malam hari.
Baca Juga: Sederhana Tanpa Perlu Dicuci, Begini Cara Cepat Hilangkan Bau Asap yang Menempel pada Pakaian
(Penulis: Sarah Nafisah)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar