Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin Sinopharm aman digunakan dan sudah punya izin penggunaan darurat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan pemberian vaksin Sinopharm untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas.
Pemerintah akan menghadirkan 7,5 juta dosis vaksin Sinopharm, dengan 500.000 dosis vaksin yang tersedia.
Berdasarkan hasil dari uji klinik yang dilakukan di Uni Emirat Arab, vaksin Sinopharm punya efikasi atau tingkat kemanjuran sebesar 78 persen.
Sama seperti vaksin lainnya, pemberian vaksin Sinopharm juga dalam dua dosis suntikan.
Sedangkan jarak waktu penyuntikan antara dosis pertama dan dosis kedua disarankan 3 sampai 4 minggu.
Kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) dari vaksin Sinopharm bersifat ringan, seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, atau batuk.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar