GridKids.id - Pada Minggu (20/12/20), Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengonfirmasi kalau ada virus corona jenis baru yang muncul di negaranya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun langusng berkomunikasi dengan pejabat Inggris tentang munculnya virus corona baru ini.
Meski melakukan tindak pencegahan dengan segera, virus jenis baru ini dengan cepat menyebar ke berbagai negara.
Baca Juga: Salah Satunya Kelelahan, Inilah Gejala COVID-19 Jenis Baru yang Disebut Lebih Mengkhawatirkan
Lalu pada Senin (1/3/2021), Wakil Menteri Kesehatan Bapak Dante Saksono mengatakan kalau virus corona dari Inggris ini sudah masuk ke Indonesia.
Pemerintah menemukan dua kasus dari varian virus B.1.1.7 ini.
Menurut Bapak Dante, masuknya mutasi virus corona ini bisa membuat penanganan pandemi COVID-19 semakin sulit.
Gejala Virus Corona B.1.1.7
Diketahui, virus corona jenis baru ini menyebar lebih cepat.
Bahkan dibandingkan dengan mutasi virus corona dari Afrika Selatan dan Brasil, varian baru virus corona di Inggris disebut jadi yang paling mengkhawatirkan.
Melansir Kompas.com, COVID-19 jenis baru ini juga punya beberapa gejala berbeda dengan virus corona yang selama ini ada.
Kalau biasanya pasien merasakan demam dan kehilangan bau, kedua gejala ini justru enggak muncul pada COVID-19 varian baru.
Menurut Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS), orang yang terinfeksi varian baru COVID-19 merasakan gejala-gejala ini dibandingkan varian sebelumnya:
Baca Juga: Masih Ditakuti Masyarakat di Dunia, 5 Tempat Ini 80 Persen Rawan Penularan Virus Corona
Batuk dan Sakit Tenggorokan
Pada virus corona jenis baru dari Inggris, pasien dilaporkan mengalami batuk yang muncul terus-menerus.
Batuk ini juga dibarengi dengan nyeri tenggorokan.
Meski hampir sama dengan gejala COVID-19 pada umumnya, tapi pada varian baru, batuk lebih sering muncul.
Kelelahan
Kelelahan juga sering muncul pada pasien COVID-19 pada umumnya. Namun kondisi ini lebih sering dilaporkan pada virus corona jenis baru.
Munculnya kelelahan, disorientasi, malaise karena virus bisa muncul akibat gejala lain yang muncul akibat COVID-19.
Namun kelelahan juga bisa jadi efek samping dari replikasi virus yang aktif dalam tubuh.
Nyeri Otot dan Tubuh
Nyeri otot jadi salah satu gejala yang banyak dilaporkan pada pasien COVID-19 jenis baru, baik dari Inggris maupun dari Afrika Selatan dan Brasil.
Nyeri otot sering dirasakan sebagai gejala awal virus corona ini.
Nyeri ini bisa muncul akibat adanya peradangan akut di tubuh atau reaksi yang enggak normal oleh sistem kekebalan tubuh.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar