GridKids.Id - Saat ini kasus COVID-19 di Indonesia belum mengalami penurunan kasus. Kasus perhari juga masih terus mengalami lonjakan, Kids.
Dari data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, pada hari Rabu (03/2/2021) pukul 12.00 WIB, jumlah kasus di Indonesia mencapai 1.111.671 kasus dengan penambahan kasus 11.984.
Dilansir dari Nationalgeographic.co.id, ada peneliti yang menemukan bahwa melakukan pelestarian hutan gambut tropis akan mengurangi dampak penyakit menular, Kids.
Penyakit dari hewan ke manusia seperti wabah COVID-19 dapat diminimalisir dengan gambut.
Penelitian tersebut diketuai oleh ilmuwan dari University of Exeter, Inggris.
Lalu negara yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut dengan lahan gambut tropis yang luas salah satunya adalah Indonesia.
Para ilmuwan melakukan penelitian ke lokasi langsung dan menemukan bahwa keanekaragaman hayati yang tinggi di hutan gambut sangat berguna, Kids.
Baca Juga: Hampir Berlangsung 1 Tahun di Indonesia, Kasus Covid-19 Daerah Ini Masih 0, Kok Bisa?
Baca Juga: Hal Positif dan Negatif Saat Pandemi Covid-19 di Dunia, Ini Sepertinya Terhadap Lingkungan
Kenekaragaman hayati yang terdapat di hutan gambut tropis yang dikombinasikan dengan perusakan habitat dan perburuan satwa liar menciptakan “kondisi yang sesuai” untuk munculnya penyakit infeksi baru yang dapat menyerang manusia.
COVID-19 yang menyerang hingga saat ini pun merupakan serangan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh hewan lalu menularkan kepada manusia.
Memang Covid bukan berasal dari hewan lahan gambut. Namun, ada beberapa kasus penyakit menular berasal dari daerah gambut seperti ebola.
Penelitian ini menemukan dampak COVID-19 di lahan gambut dan masyakarat di sekitar lahan gambut, Kids.
Kawasan gambut merupakan salah satu habitat penyakit zoonosis. Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang berpindah dari hewan ke manusia.
Lahan gambut memiliki kekayan flora dan fauna yang sangat kaya, termasuk jenis hewan vertebrata yang dikenal sebagai pembawa penyakit infeksi baru zoonosis, seperti kelelawar, hewan pengerat, dan hewan primata.
Baca Juga: Berasal dari Kelelawar, Para Ahli Khawatirkan Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi Berikutnya
Namun, dengan eksploitasi berlebihan pada lahan gambut, seperti pembakaran lahan yang dilakukan manusia, semakin banyak orang yang melakukan kontak masuk ke dalam lingkungan hutan gambut.
Peneliti juga mencatat bahwa dampak COVID-19 di negara yang memiliki lahan gambut, memiliki sumber daya yang buruk dalam mengatasi pandemi, Kids.
Karena ada beberapa daerah dengan fasilitas yang terbatas hal tersebut cepat atau lambat akan membuat semakin parah.
Selain itu, adanya kebakaran hutan gambut akan menyebabkan polusi udara yang hebat, hal tersebut juga merupakan ancaman untuk pernapasan seperti COVID-19.
Oleh karena itu, harus ada pengelolaan lahan gambut yang baik sehingga mengurangi dampak pandemi COVID-19, Kids.
Mengurangi potensi kemunculan infeksi baru di masa depan, sehingga perlu untuk dilakukan pengawasan, konservasi, dan restorasi.
Baca Juga: Tak Hanya Menyerang Pernapasan, COVID-19 Juga Bisa Mengintai Otak, Ini Penjelasannya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, fantasi dongeng, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
Komentar