GridKids.id - Vaksin virus corona merupakan salah satu hal yang ditunggu masyarakat sejak pandemi dimulai di Indonesia pada Maret 2020.
Nah, pada Rabu (13/1/21), vaksinasi virus corona di Indonesia akhirnya sudah dimulai.
Vaksinasi gelombang pertama ini dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta.
Pada gelombang ini, vaksinasi dilakukan terhadap Presiden Joko Widodo, beberapa pejabat lainnya, serta perwakilan masyarakat seperti Raffi Ahmad.
Ada 4 tahapan vaksinasi virus corona di Indonesia.
Tahap 1 dan tahap 2 vaksinasi dilakukan pada Januari sampai April 2021. Sementara untuk tahap 3 dan 4 akan dilakukan pada April 2021 sampai Maret 2022.
Meski sudah dimulai, tapi masih banyak pertanyaan dari masyarakat soal vaksinasi. Apa saja?
Baca Juga: Setelah Divaksin COVID-19 Ternyata Kita Masih Bisa Menularkan Virus Corona, Kok Bisa?
Baca Juga: Apa Itu Vaksin Sinovac? Berkenalan dengan Vaksin COVID-19 yang Sebagian Sudah Tiba di Indonesia
Masih Bisa Membawa dan Menularkan Virus
Banyak masyarakat yang bertanya-tanya, apakah setelah mendapatkan vaksin, kita masih bisa menularkan virus?
Ternyata, meski sudah disuntik vaksin COVID-19, kita masih bisa membawa dan menyebarkan virus, lo.
Kalau terinfeksi virus corona setelah mendapatkan vaksin, kemungkinan kita enggak akan mengalami gejala yang parah.
Namun, kita masih bisa menularkan virus corona pada orang lain, lo.
Itulah alasan kenapa kita masih harus melakukan 3M meski sudah mendapatkan vaksinasi.
3M ini adalah menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.
Baca Juga: Bukan Hanya Presiden Jokowi, Sederet Pimpinan Negara di Dunia Ini Juga Sudah Divaksin COVID-19
Baca Juga: Ternyata Tak Semua Bisa Diberi Vaksin, Ini Daftar Orang yang Enggak Boleh Divaksin COVID-19
Waktu untuk Kekebalan Terbentuk
Pertanyaan selanjutnya adalah, berapa lama kekebalan tubuh akan terbentuk setelah mendapat vaksin?
Vaksin COVID-19 di Indonesia bisa menurunkan jumlah penularan virus corona kalau vaksinasi bisa membuat kekebalan kelompok (herd immunity) sampai 70 persen.
Namun, kekebalan ini enggak bisa terbentuk secara langsung dan cepat.
Vaksin Sinovac punya jarak waktu dua minggu antara pemberian dosis pertama dan kedua.
Dosis pertama diberikan agar tubuh bisa mengenali vaksin lebih dulu, Kids, sehingga tubuh bisa mulai membentuk antibodi.
Namun setelah terbentuk, antibodi tersebut akan menurun dalam beberapa minggu setelah vaksinasi.
Nah, dosis kedua diberikan agar antibodi bisa terbentuk lebih baik lagi.
Baca Juga: Apa Itu Vaksin? Berikut Ini Penjelasan dan Perbedaannya dengan Obat
Lama Vaksin COVID-10 Melindungi Tubuh
Terakhir, berapa lama vaksin COVID-19 bisa melindungi tubuh dari virus corona?
Untuk pertanyaan ini, para ahli belum bisa memberikan jawaban secara pasti, Kids.
Vaksin bekerja dengan cara meniru infeksi alami untuk menimbulkan respons kekebalan tubuh.
Namun, vaksin akan membutuhkan dorongan untuk menjaga kekebalan itu agar tetap kuat.
Bisa jadi, tubuh akan membutuhkan vaksin lagi setelah beberapa saat untuk membuat kekebalan tetap kuat.
Para ahli pun masih terus mempelajari dan mencari tahu akan hal ini.
Baca Juga: Apa Itu Vaksin? Berikut Ini Penjelasan dan Perbedaannya dengan Obat
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Terus Bermunculan, Apakah Vaksin yang Ada Sekarang Ini Bakal Ampuh?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar