GridKids.id – Kids, yuk, kita berkenalan lebih dekat dengan Proklamator Kemeredekaan Bangsa Indonesia!
Bapak proklamator kita bernama Soekarno. Ia lahir di Surabaya, tanggal 1 Juni 1901 dengan nama lahir Koesno Sosrodihardjo.
Sosoknya mempunyai peran sangat penting dalam sejarah republik ini.
Sejak kecil Pak Karno sudah mengalami masa-masa sulit, keluarganya mengalami keterbatasan sosial dan ekonomi.
Seringkali Pak Karno merasakan diskriminasi yang dilakukan oleh para penjajah.
Maka dari itu, Pak Karno tumbuh menjadi sosok yang memiliki jiwa dengan nasionalisme tinggi untuk membela bangsa ini dan menghapus penjajahan.
Baca Juga: Enggak Hanya Dikenal dengan Budayanya, Bengkulu juga Dikenal dengan Rumah Pengasingan Ir. Soekarno.
Baca Juga: Mengapa Para Pemuda Membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok Menjelang Proklamasi Kemerdekaan?
Pak Karno mengawali masa sekolah di SD Bumi Putera Mojokerto, kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke HBS (Hoogere Burger School) Surabaya.
Setelah lulus dari HBS, Pak Karno karno melanjutkan pendidikannya ke Bandung di Technische Hoogeschool (THS).
Saat ini, THS merupakan sekolah tinggi ilmu teknologi bernama Institut Teknologi Bandung (ITB).
Jiwa nasionalisme Pak Karno pun terus tumbuh sampai ia beranjak dewasa.
Ia merumuskan paham Marhaenisme dan mendirikan Partai Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927 dengan tujuan untuk mencapai Indonesia merdeka.
Namun karena itu, pemerintah Belanda memasukannya ke dalam penjara sukamiskin karena dianggap sebagai pemberontak.
Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia dan Sejarah Singkatnya
Baca Juga: Perbedaan Diplomasi dan Diplomat, Apa Saja Tugas-Tugas yang Dilakukan?
Berkat perjuangannya, akhirnya bangsa kita Indonesia dapat merdeka.
Di bawah kepemimpinan Pak Karno, Indonesia menjadi macan Asia, banyak negara yang segan dengan sosok kepemimpinannya.
Kala itu, di tahun 1950-an, terjadi perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (saat ini Russia)
Perang dingin adalah persaingan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk memperebutkan pengaruh negara-negara lain.
Indonesia menjunjung tinggi sifat netral dan memilih gerakan non-blok dengan enggak memihak siapa pun.
Pada tahun 1955, Pak Karno mengadakan Konferensi Asia dan Afrika di Bandung kepada negara yang baru merdeka agar enggak terpengaruh oleh Amerika Serikat (Blok Barat) dan Uni Soviet (Blok Timur)
Baca Juga: Cara Agar Kita Memiliki Jiwa Nasionalisme yang Tinggi Seperti Soekarno, Belajar dari Rumah TVRI
Baca Juga: Apa Itu Konferensi Meja Bundar (KMB)? Ini Hasil dan Dampaknya bagi Indonesia
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com,CNN |
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
Komentar