GridKids.id - Kids, tahukah kamu? Gempa bumi sering melanda Indonesia karena negara kita terletak di atas tiga lempeng bumi yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.
Pada saat ini telah terjadi bencana alam gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat dengan kekuatan 6,2 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa tersebut masuk kategori gempa dangkal, Kids.
Oleh karena itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk berhati-hati karena adanya potensi gempa susulan dan potensi tsunami.
Potensi tsunami terjadi apabila adanya longsoran bawah laut yang menyebabkan gelombang tinggi air laut.
Oleh karena itu BMKG menyarankan masyakarat untuk melakukan evakuasi dan menjauhi dari bibir pantai untuk mencegah potensi tsunami.
Yuk, simak bagaimana evakuasi dalam situasi gempa bumi.
Seperti yang ditulis dalam buku panduan Tangguh Menghadapi Bencana yang dibuat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), buku tersebut digunakan untuk meminimalisir korban.
Baca Juga: Terjadi Gempa di Majene 6,2 Magnitudo, Apa Pengertian dari Magnitudo?
Baca Juga: Sudah Memasuki Musim Hujan, Kenapa Cuaca di Indonesia Masih Panas? Ini Penjelasan BMKG
Evakuasi untuk Menyelamatkan Diri
Dalam panduan tersebut dijelaskan, jika Kids berada dalam rumah atau ruangan yang memiliki meja, pintu atau kursi bisa digunakan untuk berlindung menutupi kepala.
Selanjutnya, mematikan semua aliran listrik, itu perlu Kids untuk mencegah terjadinya korsleting listrik yang membahayakan, lalu cabut aliran gas pada kompor untuk meminimalisir kebakaran.
Jika Kids berada dalam gedung yang cukup tinggi jangan gunakan lift untuk keluar gedung, ya, lebih aman menggunkan tangga darurat yang terdapat dalam gedung.
Selain itu untuk yang berada dalam situsi gempa, perhatikan situasi sekitar karena enggak menutup kemungkinan adanya benda jatuh dari atas akibat gempa, Kids.
Sebaiknya kamu keluar gedung dengan menutup kepala, ya.
selain antisipasi saat beraktifitas, BNPB juga membuat antisipasi saat kita beristirahat atau tertidur Kids, karena kita enggak bisa prediksi kapan terjadinya gempa bumi.
Baca Juga: Jangan Panik, Kenali Tanda-Tanda Datangnya Tsunami dan Ketahui Cara Menghadapinya
Baca Juga: Baru Saja Mengguncang Wilayah Indonesia, Apa Itu Gempa Kembar?
Saat kita tidur tetapi terjadi gempa jangan langsung bangun dan panik untuk keluar rumah, tetapi tetaplah berada di tempat tidur dan posisikan badan dalam keadaan telungkup.
Namun bila ada potensi benda jatuh dari atas bergeserlah dari tempat tidur.
Lalu gunakan bantal atau tangan untuk menutupi kepala saat berlindung atau menuju keluar rumah untuk mengantisipasi adanya benda jatuh dari atas, Kids
Selain antisipasi diri masyakarat harus menyiapkan logistik dan obatan yang harus dibawa sewaktu-waktu terjai gempa atau bencana lain.
Logistik tersebut seperti air minum, makanan instan, P3K, obat-obatan pribadi, lampu senter, dokumen kependudukan dan Ijazah, pakaian, jaket, tisu basah, dan peralatan mandi.
Peralatan tersebut harus disimpan pada satu tas, karena jika Kids dalam keadaan darurat langsung membawa tas tersebut, ya.
Baca Juga: Blitar Alami Gempa, BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur untuk Waspada Terkait Hal Ini
------
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/
Source | : | Kompas.com,bnpb |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar