GridKids.id - Anggrek atau yang memiliki nama ilmiah Orchidaceae dikenal sebagai tanaman yang memiliki bunga-bunga indah.
Jenis bunga anggrek begitu beragam dengan corak dan warna unik yang menjadikannya begitu cantik, Kids.
Makanya, enggak heran kalau tanaman ini populer karena bunga-bunganya yang memang memesona.
Baca Juga: Bunga di Seluruh Dunia Alami Perubahan Warna Demi Hadapi Perubahan Iklim, Kok Bisa?
Baca Juga: Langkah Mudah Menanam Tanaman Hias dengan Media Air, Praktis Tanpa Tanah
Namun, tahukah kamu? Di antara sekian banyak jenis anggrek, ternyata ada yang dinobatkan sebagai anggrek paling jelek di dunia, lo.
Wah, mengapa bisa begitu, ya? Seperti apa wujud bunga anggrek yang sampai-sampai mendapat predikat tersebut?
Penasaran? Kita cari tahu seperti apa tanaman tersebut, yuk!
Anggrek Paling Jelek di Dunia
Anggrek yang dianggap sebagai yang terjelek di seluruh dunia ini baru saja ditemukan di Madagaskar pada awal tahun 2020 lalu, Kids.
Sayangnya, spesies baru ini ditemukan di wilayah kecil di Madagaskar dengan jumlah yang sedikit dan kemungkinan besar jumlahnya terus menyusut.
Nah, bunga anggrek yang enggak seperti pada umumnya ini adalah spesies baru yang bernama Gastrodia agnicellus.
Tahukah kamu dari mana nama angnicellus tersebut berasal, Kids?
Baca Juga: Bunga Edelweis, Bunga Abadi yang Enggak Boleh Dipetik, Ini Alasannya
Istilah tersebut merupakan bahasa Latin, yang artinya adalah 'domba kecil'.
Nah, bunga anggrek tersebut dinamai seperti itu karena punya akar umbi yang berbulu.
Kalau diperhatikan, bentuknya seperti lidah domba pada bunga, Kids.
Bentuknya dianggap buruk rupa dan bahkan sangat jelek karena bunga anggrek tersebut memiliki warna cokelat dan tampak kusam.
Selain itu, pada bunga anggrek tersebut juga terdapat kerutan-kerutan yang membuatnya terlihat makin enggak seperti bunga anggrek cantik pada umumnya.
Termasuk Tanaman Tahunan
Mungkin selama ini kita sering melihat anggrek yang ada di pot dan digantung di teras atau sekitar halaman rumah, ya?
Namun, tahukah kamu seperti apa anggrek spesies baru ini ditemukan di alam liar, Kids?
Bunga anggrek kecil dengan warna cokelat ini berada di tempat yang teduh, tepatnya di tanah yang berada di bawah dedaunan di dalam hutan Madagaskar.
Tanaman anggrek ini diketahui melalui sebagian besar hidupnya dengan berada di bawah tanah, lo.
Anggrek jenis ini juga enggak memiliki daun dan enggak punya sel untuk bisa melakukan fotosintesis.
Baca Juga: Proses Fotosintesis pada Tumbuhan, Ada Reaksi Terang dan Reaksi Gelap
Untuk itu selama hidupnya, anggrek jenis ini mengandalkan jamur untuk bertahan hidup, Kids.
Yap, Gastrodia agnicellus ini memiliki hubungan simbiosis dengan cendawan, yaitu jamur yang besar.
Anggrek ini juga hanya muncul ke permukaan dalam rangka menghasilkan buah serta menyebarkan biji-bijinya saja, lo.
O iya, dengan segala keunikannya tersebut, tanaman ini masih seperti anggrek pada umumnya yang juga termasuk tanaman tahunan, kok.
Apa maksudnya termasuk tanaman tahunan? Itu berarti anggrek bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun, Kids.
Apakah Anggrek Buruk Rupa Ini Berbau Enggak Sedap?
Pasti kamu sudah enggak asing dengan bunga bangkai atau bunga buruk rupa lainnya yang umumnya memiliki bau enggak sedap.
Bau enggak sedapt tersebut dikeluarkan dari tanaman untuk menarik serangga penyerbuk agar bisa membantu tanaman dalam melakukan reproduksi, Kids.
Nah, apakah anggrek yang disebut sangat jelek ini juga mengeluarkan bau enggak sedap?
Meski buruk rupa, Gastrodia agnicellus ternyata enggak mengeluarkan aroma yang enggak sedap, lo.
Baca Juga: Bunga Bangkai, Koleksi Langka Kebun Raya Bogor yang Hanya Mekar Empat Tahun Sekali
Baca Juga: Melanda Filipina Akibat Pandemi COVID-19, Apa Itu Plantdemic?
Oleh karena itu, belum diketahui secara pasti tentang cara penyerbukan anggrek yang unik ini, Kids.
Namun, anggrek termasuk tumbuhan yang pintar beradaptasi sehingga pasti memiliki cara tersendiri untuk bertahan hidup.
Nah, menurutmu bagaimana, Kids? Apakah bunga anggrek ini cocok dijuluki sebagai anggrek paling jelek di dunia?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com,new scientist |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar