GridKids.id - Gajah adalah mamalia besar yang suka hidup berkelompok, Kids, terutama gajah betina.
Namun, ada satu gajah yang kurang beruntung bernama Kaavan.
Enggak seperti gajah lain yang paling enggak punya satu teman. Kaavan hidup sendiri di sebuah kebun binatang Paskitan.
Kaavan disebut menghabiskan sebagian besar hidupnya di Kebun Binatang Maraghaza Islamabad.
Belum lagi, aktivis hak binatang mengklaim kalau gajah malang ini salah diperlakukan.
Sebuah kampanye untuk membebaskan Kaavan sudah dijalankan sejak lima tahun lalu, dengan salah satu petisi disebut sudah mengumpulkan 400.000 tanda tangan.
Perjuangan itu berbuah manis, di mana pengadilan Pakistan memberikan kebebasan kepada gajah Asia itu pada Mei lalu untuk dipindahkan.
Kaavan lalu diterbangkan ke Suaka Margasatwa Lek yang berlokasi di Kamboja, dimana dia diharapkan bisa mendapat rumah yang layak dan menemukan teman.
Sampai di Rumah Baru
Setelah berbulan-bulan menyiapkan segala hal, Kaavan akhirnya tiba di Kamboja pada Senin (30/11/2020) dan disambut meriah.
Lalu pada Selasa (1/12/2020) Kaavan sudah menetap di kandangnya di Kulen Prom Tep Wildlife Sanctuary.
Fotonya bertemu dengan gajah lain terabadikan dalam gambar dari kelompok hak asasi hewan Four Paws.
Ini merupakan momen besar untuk Kaavan, Kids. Setelah bertahun-tahun hidup sendiri dan kesepian, akhirnya ia berkontak dengan dengan gajah lain.
Kaavan akhirnya akan punya kesempatan untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan spesiesnya dalam damai.
Masa Depan Cerah
Kejadian itu disaksikan oleh seluruh tim yang sudah berjuang untuk kebebasan Kaavan. Mereka pun ikut terharu melihat gajah berusia 36 tahun itu akhirnya punya kehidupan layak.
"Dia punya masa depan yang sangat cerah ke depannya," lanjut Bauer, salah satu tim dari Four Paws.
Setelah Kaavan beradaptasi dengan habitat barunya, dia akan dilepas ke tempat yang lebih luas dengan tiga gajah betina di sana.
Rencananya adalah membiakkan Kaavan dengan gajah lokal untuk meneruskan keturunannya.
Mengangkut gajah dewasa dengan pesawat bukan hal sepele, Kids. Hal ini bahkan cuma pernah dilakukan beberapa kali.
Orang-orang membawakan 200 kilogram makanan untuk dimakan si gajah selama 7 jam penerbangan dengan pesawat kargo Rusia berukuran jumbo.
Disediakan juga tabung bervolume sampai 200 liter (58 galon) untuk menampung urinnya.
Namun setelah kerepotan yang dilalui Kaavan untuk pindah, sekarang ia sudah merasa sehat dan lebih baik.
Wah, untung saja Kaavan akhirnya bisa punya akhir yang bahagia, ya!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar