GridKids.id - Kids, apa kamu termasuk salah satu pecinta kucing?
Dengan tingkah lakunya yang menggemaskan, enggak heran kalau kucing jadi hewan peliharaan favorit banyak orang.
Meski begitu, mungkin kamu enggak sadar kalau ternyata, ada beberapa mitos keliru tentang kucing.
Nah, banyak dari mitos ini yang bahkan dipercaya sampai sekarang, lo!
Inilah 14 mitos tentang kucing yang selama ini keliru. Apa saja, ya? Yuk, cari tahu bersama!
1. Hewan nocturnal
Meski suka berkegiatan di malam hari, kucing bukan makhluk nocturnal.
Jackson Galaxy, ahli perilaku dan kesehatan kucing yang juga pembawa acara My Cat from Hell di Animal Planet mengonfirmasi hal ini.
"Kucing sebenarnya hewan krepuskular, yang berarti mereka terjaga saat senja dan fajar. Karena di alam terbuka, mangsa alami mereka terjaga saat senja dan fajar," katanya.
Baca Juga: Terkenal Hobi Tidur, Ternyata Kucing Juga Bisa Bermimpi, Bisakah Bermimpi tentang Pemiliknya?
2. Enggak bisa dilatih seperti anjing
Faktanya, hewan berbulu yang lucu ini bisa kita ajarkan berbagai hal, lo.
Sebagian besar orang enggak melatih kucing karena mereka enggak tahu caranya, atau terpaku pada mitos kalau kucing enggak mendengarkan atau belajar.
Padahal, sama seperti anjing, kucing juga bisa dan senang mempelajari hal baru. Lebih baik lagi kalau melatih atau mengajari sesuatu saat kucing masih kecil.
3. Semua kucing menyukai catnip
Catnip – atau yang disebut juga catmint – adalah tanaman herbal dari keluarga mint.
Ada anggapan semua kucing menyukai tanaman catnip. Padahal, faktanya enggak semua kucing senang dengan tanaman itu, Kids.
Faktanya cuma sekitar 50-75 persen kucing yang rentan terhadap pesona catnip. Bahkan, catnip malah bisa membuat beberapa kucing jadi agresif.
4. Hewan penyendiri
Kalau membandingkan perilaku kucing dengan anjing, banyak orang menganggap kucing suka menyendiri, terlalu mandiri, bahkan enggak punya kasih sayang.
Padahal, sebagian besar kucing berkembang dalam komunitas, dengan manusia dan hewan lain.
Kucing juga bisa menunjukkan kasih sayang, lo, meski bentuknya berbeda dari kasih sayang yang diberikan seekor anjing kepada pemiliknya.
Baca Juga: Jangan Lagi Dilakukan, Membentak Kucing Rupanya Enggak Baik bagi Kucing dan Diri Kita Sendiri
5. Suka susu
Ternyata, kucing cenderung enggak bisa bertoleransi dengan laktosa, Kids. Jadi, sebaiknya kita enggak memberikan susu kepada kucing, ya!
Semua mamalia dilahirkan dengan kemampuan mencerna ASI karena tubuh mereka mengandung enzim laktase yang memecah protein laktosa.
Namun, usus pada anak kucing berhenti memproduksi enzim laktase. Nah, memberi susu pada kucing bisa menyebabkan ia sakit perut, muntah, dan diare.
6. Enggak masalah meninggalkan kucing sendirian
Banyak orang salah menilai kucing sebagai hewan penyendiri dan berpikir kita bisa meninggalkannya di rumah sendirian selama beberapa hari.
Padahal, kucing bisa merasa cemas karena berpisah dengan tuannya, sama seperti anjing.
Hewan ini menginginkan perhatian dan keluarga di sekitarnya meskipun ia enggak menunjukkannya dengan cara yang jelas.
7. Dengkuran kucing tanda bahagia
Kalau kucing meringkuk sambil mendengkur saat kita menggaruk kepalanya, itu menandakan ia merasa senang.
Namun, dengkuran kucing punya banyak arti, lo.
Kucing juga mendengkur saat ketakutan, terancam, kesakitan, terluka, saat melahirkan dan bahkan ketika saat sakit keras.
Baca Juga: Enggak Hanya Ada di Luar Negeri, di Indonesia Ternyata Juga Ada Pulau Kucing, Sudah Tahu Lokasinya?
8. Declawing tak berbahaya
Declawing atau mencabut kuku kucing sampai akarnya dan membuat kuku enggak bisa kembali tumbuh dianggap aman. Namun, tindakan itu bisa membahayakan kucing.
Declawing adalah tindakan yang sama sekali enggak perlu dan enggak dibenarkan.
Declawing bisa melukai kucing secara fisik dan menghilangkan bagian tubuhnya yang penting.
9. Benci air
Kucing memang dikenal enggak suka mandi, tapi mereka enggak membenci air, Kids.
Kucing enggak tahan air dibandingkan anjing, karena bulunya bebas minyak dan halus, jadi mereka cenderung lebih mudah kedinginan kalau basah.
Namun, banyak kucing dan anak kucing yang suka bermain air di keran, atau mencelupkan kaki ke dalam bak mandi.
10. Kucing di dalam rumah lebih panjang umur
Ini berlaku kalau kita membandingkan antara kucing yang tinggal di dalam rumah dengan kucing liar tanpa tempat tinggal.
Di sisi lain, kucing peliharaan yang dilepas ke alam bebas punya usia sama dengan kucing yang dipelihara di dalam rumah.
Baca Juga: Sering Terluka Akibat Cakaran Kucing? Ini Cara Ampuh untuk Mengobatinya
11. Kucing dan anjing tak bisa rukun
Beberapa kucing dan anjing sulit untuk rukun. Namun, enggak semua kucing dan anjing seperti itu.
Kucing dan anjing bisa mudah bergaul selama kita membantu mereka berkomunikasi dan hidup berdampingan.
12. Selalu mendarat dengan kaki
Kucing selalu mendarat dengan kaki berkat refleks yang mereka miliki, sistem penyeimbang internal, serta tulang punggung yang fleksibel.
Hal ini membuat mereka bisa memutar tubuhnya tepat sebelum dia jatuh.
Kucing juga punya alat vestibular di telinga bagian dalam yang memungkinkan mereka mengubah posisi.
Namun, sistem ini enggak mudah dilakukan dan kalau jaraknya pendek, kucing enggak bisa bereaksi.
Di samping itu, kucing yang bisa mendarat dengan kakinya enggak bebas dari kemungkinan mengalami cedera.
13. Makanan kering lebih baik
Banyak yang beranggapan kalau makanan kering akan lebih baik untuk kucing.
Padahal, makanan kucing dalam bentuk kaleng lebih baik daripada makanan kering, lo.
Hal ini karena lebih tinggi protein, lebih rendah kalori, dan mengandung kelembapan yang dibutuhkan.
Baca Juga: Kucingmu Sering Mengeong di Malam Hari? Bisa Jadi 6 Hal Ini yang Jadi Penyebabnya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar