GridKids.id - Pandemi virus corona masih terjadi. Bukan cuma di Indonesia, tapi hampir di seluruh belahan dunia.
Hal ini membuat para ahli dan ilmuwan berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk COVID-19.
Beberapa calon vaksin untuk mengatasi virus corona belakangan ini dilaporkan sudah menunjukkan efektivitas tinggi.
Misalnya, vaksin COVID-19 yang diproduksi Pfizer dan BioNTech serta vaksin yang dibuat oleh Moderna.
Kedua vaksin tersebut diklaim punya tingkat efektivitas sekitar 95 persen dan enggak punya efek samping.
Dengan kabar ini, sejumlah negara pun mulai mempersiapkan proses vaksinasi untuk kelompok-kelompok tertentu.
Tercatat sudah ada empat negara yang akan melakukan vaksinasi dalam waktu dekat, yaitu:
Baca Juga: Perbandingan Kisaran Harga 3 Kandidat Vaksin Covid-19 di Indonesia, Sudah Memasuki Uji Coba Tahap 3
Amerika Serikat
Kepala Program Vaksin Amerika Serikat (AS) Moncef Slaoui mengatakan orang AS pertama bisa mendapatkan vaksin virus corona pada pekan kedua Desember 2020, kalau semuanya berjalan sesuai rencana.
Menurutnya, vaksin COVID-19 akan dikirimkan ke lokasi imunisasi dalam waktu 24 jam sejak disetujui.
"Jadi saya pikir mungkin pada hari kedua setelah disetujui, yaitu pada 11 atau 12 Desember 2020, semoga orang pertama akan diimunisasi," kata Slaoui.
Berdasarkan rencana, penduduk perlu divaksinasi agar kehidupan kembali normal, yang kemungkinan terjadi pada Mei 2020.
Slaoui berharap tingkat persepsi negatif terhadap vaksin menurun dan penerimaan masyarakat meningkat.
"Kebanyakan orang perlu divaksin sebelum kami dapat kembali ke kehidupan normal," katanya.
Jerman
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan kalau mereka bisa mulai memberikan suntikan vaksin virus corona kepada warganya paling cepat bulan depan.
"Ada alasan untuk optimistis kalau akan ada persetujuan untuk vaksin di Eropa tahun ini," kata Spahn.
Spahn juga sudah meminta negara bagian federal Jerman untuk menyiapkan pusat vaksinasi pada pertengahan Desember.
Jerman sudah mengamankan lebih dari 300 juta dosis vaksin melalui Komisi Eropa, kontrak dan opsi bilateral.
Baca Juga: Kabar Gembira, Data Awal Tunjukkan Vaksin Ini 90 Persen Efektif Lawan COVID-19
Spanyol
Spanyol akan memulai program vaksinasi komprehensif pada Januari 2021, dan diharapkan bisa mencakup segian besar populasi dalam tiga bulan.
"Program akan dimulai pada Januari 2021. Sebagian besar populasi akan dapat divaksinasi pada kuartal pertama tahun itu," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.
Selain itu, Negeri Matador juga sudah membentuk komite untuk menetapkan siapa yang lebih dulu menerima vaksin.
Inggris
Pemerintah Inggris akan memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech minggu ini.
Bahkan, izin tersebut keluar sebelum Amerika Serikat.
Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris juga sudah diberitahu agar mempersiapkan diri mengelolanya pada 1 Desember 2020.
Namun, Departemen Kesehatan Inggris enggak berkomentar tentang waktu vaksinasi pertama akan diberikan.
Seorang juru bicara mengatakan, proses otorisasi oleh regulator medis Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) enggak bergantung pada pemerintah.
Inggris secara resmi meminta regulator medisnya, MHRA, pekan lalu untuk menilai kesesuaian vaksin Pfizer-BioNTech.
Kalau regulator setuju, jutaan dosis vaksin itu akan tersedia pada akhir tahun.
(Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh)
Baca Juga: Jadi Angin Segar, Ini 3 Kandidat Vaksin yang Disebut Bakal Tersedia di Indonesia Bulan Depan
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar