Terlepas dari itu, orang biasanya menggunakan obat-obatan dengan keyakinan kalau mereka akan meningkatkan peluang untuk mengatasi penyakit tersebut.
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, juga menyebutkan kalau self limiting disease adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Artinya, penyakit ini bisa sembuh atau pulih sendiri karena tubuh manusia bisa melakukan perlawanan dengan imunitas.
Atau bisa juga, penyakit itu enggak punya efek jangka panjang yang merugikan pada kesehatan.
COVID-19 Termasuk Self Limiting Disease, Tapi…
Epidemiolog ini juga menyebutkan, COVID-19 termasuk self limiting disease. Namun, perlu diingat, tidak untuk semua orang.
Mayoritas pasien akan pulih dengan sendirinya, terutama kalau pasien dewasa muda atau anak.
Artinya sebagian kecil (sekitar 20 persen) masih harus ke rumah sakit untuk perawatan.
Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada, Bayu Satria Wiratama, juga mengatakan kalau enggak semua yang terinfeksi COVID-19 bisa sembuh sendiri.
Ia mengatakan kalau pada umumnya, COVID-19 juga self limiting disease, terutama pada yang bergejala ringan.
Namun sebagian penderita ada yang timbul gejala sedang atau berat dan butuh perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Kenali 10 Masalah Kesehatan yang Bisa Memperparah COVID-19, Salah Satunya Obesitas
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar