GridKids.id - Kids, belakangan ini ramai dibahas tentang gas air mata.
Gas air mata biasanya dipakai saat ada aksi demonstrasi untuk membubarkan massa.
Lalu apa itu pengertian gas air mata, ya? dan bagaimana cara kerjanya?
Penggunaan gas ini pertama kali digunakan pada perang dunia I oleh Perancis dan Jerman.
Melansir Live Science, gas air mata mengacu pada sekelompok bahan pengiritasi kimiawi yang dapat digunakan untuk mengendalikan atau membubarkan orang banyak.
Bahan kimia yang digunakan menyebabkan iritasi pada selaput lendir dan mata, berkedut di sekitar mata, batuk, kesulitan bernapas, hingga iritasi kulit.
Bahan-bahan dalam gas air mata diyakini dapat membuat iritasi jangka pendek, tak mungkin membunuh atau menyebabkan kerusakan permanen, terutama jika diberikan pada tingkat yang relatif rendah di ruang terbuka. Tetapi, pada level tinggi di ruang tertutup, dapat mematikan.
Lalu, bagaimana cara kerjanya?
Bagaimana cara kerja gas air mata?
Melansir The Conservation, bahan kimia gas air mata bereaksi dengan reseptor saraf sensorik yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan pada kulit, mata, dan selaput lendir.
Gas air mata bertindak hampir seketika, tapi iritasi yang ditimbulkan biasanya hilang dalam waktu sekitar 30 menit hingga beberapa jam.
Bahan ini merupakan padatan, bukan gas, yang bisa tersebar sebagai aerosol dalam campuran piroteknik yang menyebarkan bahan kimia.
Selain itu, dapat pula dalam bentuk larutan yang disemprot.
Baca Juga: Bisa Bantu Keluarkan Racun dari Tubuh, Makanan Ini Baik Dikonsumsi saat Perut Masih Kosong
International Chemical Weapons Convention pada 1993 di Jenewa melarang penggunaan gas air mata di tempat pasukan militer berperang.
Namun, sejumlah negara termasuk AS telah menyetujui penggunaan gas air mata untuk mengendalikan kerusuhan sipil dan pengendalian massa non-militer.
Lalu, apa dampaknya tubuh terkena gas tersebut?
Dampak terkena gas air mata
Nah, jika secara tak sengaja kamu terkena gas air mata maka akan berdampak pada beberapa hal.
Melansir HelloSehat, gas air mata sebenarnya enggak mematikan, tapi bisa beracun dan bisa memicu peradangan kulit, hidung, mulut, serta paru-paru.
Dan efeknya akan terasa dalam 30 dekit kontak pertama.
Gejala yang dirasakan adalah rasa pana di aera mata, produksi air mata secara berlebihan sehingga terlihat seperti menangis, penglihatan kabur, sulit bernapas, nyeri di dada, iritasi kulit, bersin, batuk, hingga tenggorokan terasa tercekik.
Bahkan seseorang yang mengalami kontaminasi berat juga dapat menderita muntah-muntah dan diare.
Baca Juga: Bukan Mitos, Sayur Bayam Sebaiknya Memang Enggak Dipanaskan, Ini Dia Alasannya
(Penulis : Mela Arnani, Regina Pasys)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Hellosehat |
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar