1. Basah
Tanpa kita sadari, nasi bisa jadi berada dalam keadaan basah, lo.
Penyebab yang paling sering adalah tetesan embun dari uap nasi itu sendiri. Misalnya, nasi yang sudah matang dalam rice cooker dibiarkan begitu saja terus menerus.
Akibatnya, nasi jadi basah karena uap panas yang terkunci di dalam rice cooker. Akhirnya, nasi pun jadi enggak tahan lama.
Karena itu, jangan lupa untuk selalu membuka rice cooker begitu nasi sudah matang, ya.
Baca Juga: Enggak Hanya Pakai Nasi, Cobalah Hilangkan Duri Ikan di Tenggorokan dengan Cara Mudah Ini
Aduk-aduk dan biarkan uap nasi keluar dulu. Dengan begitu, nasi akan jadi lebih kering dan akhirnya lebih awet.
Selain itu, ada saatnya kita memanaskan nasi putih dengan cara dikukus.
Nah, kalau proses pemanasan sudah selesai, jangan lupa membuka tutup kukusan dulu.
Ingat, tutup kukusan mungkin saja dipenuhi air yang bisa menetes dan membasahi nasi.
Setelah dibuka, biarkan embunnya keluar dan keringkan dulu tutup kukusan dengan lap bersih, baru kemudian membiarkan nasi tertutup di dalamnya lagi.
Hal ini karena ada orang yang cenderung membiarkan nasi di dalam kukusan agar enggak mengering.
2. Kurang Tanak
Perhatikan, deh, saat memasak nasi putih di rice cooker.
Setelah nasi matang, akan ada perpindahan tombol dari “cooking” menjadi “warm”. Itu adalah tanda kalau nasi sudah matang dan siap disantap.
Namun, catat baik-baik, ya! Kita enggak boleh langsung memakan nasi begitu tombol berpindah.
Nasi memang sudah matang, tapi masih kurang tanak sehingga kondisinya masih sangat basah.
Akibatnya, nasi jadi enggak awet dan nantinya cepat basi.
Setelah tombol berpindah, diamkan nasi dalam rice cooker selama 10 menit, baru nasi bisa dikonsumsi.
Penulis | : | Angela Ribka |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar