Lagu yang Lebih Lembut
Lagu-lagu yang lebih manis dan lembut ini dibawa lebih jauh mengingat kurangnya kebisingan di kota.
Dr Elizabeth Derryberry di Universitas Tennessee di Knoxville, AS, sudah mempelajari bagaimana polusi suara memengaruhi kicau burung.
Ilmuwan membandingkan efek sebelum dan selama lockdown dengan studi jangka panjang tentang nyanyian burung pipit mahkota putih yang hidup di dalam dan sekitar area Teluk San Francisco.
Hal yang ditemukan ternyata sedikit mengejutkan.
Burung jantan menyanyikan lagu-lagu dengan amplitudo rendah untuk mempertahankan wilayah mereka dan merayu betina.
Saat tingkat kebisingan menurun selama lockdown, nyanyian mereka sebenarnya terdengar lebih seksi bagi burung lain dalam populasi tersebut.
Burung pipit di wilayah Teluk San Francisco sudah direkam sejak tahun 1970-an, dan menciptakan catatan sejarah perilaku nyanyian yang langka.
Burung yang hidup di kota harus menyesuaikan nyanyian mereka dalam beberapa dekade terakhir. Mereka harus bernyanyi lebih keras.
Hal ini sama seperti orang yang harus berbicara lebih keras di tempat yang ramai, Kids.
Nah, dengan kota yang kembali sunyi, sekarang burung-burung ini kembali bernyanyi dengan santai dan lebih merdu.
Baca Juga: Bernilai Ratusan Juta Dollar, Peneliti Sebut Kotoran Burung Sama Berharganya dengan Emas dan Minyak
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar