Pembiakan Zamio
Ada 3 cara pembiakan zamio, yakni dengan stek daun, batang, dan memisahkan anakan.
Tanaman yang sudah mencapai tinggi antara 60—75 cm biasanya akan tumbuh anakan di samping bonggolnya.
Saat anakan ini sudah mencapai tinggi ± 20—30 cm, itu berarti sudah siap untuk dipisahkan dari induknya.
Kalau menginginkan perbanyakan dengan stek daun, maka pilihlah daun berukuran besar berkisar antara 5—10 cm.
Baca Juga: Tips Membuat Daun Tanaman Hias Jadi Mengkilap, Cuma Perlu Susu Cair
Tanam daun-daun ini dalam pot yang diberi media pakis atau serbuk sabut kelapa.
Dalam jangka waktu 2—3 bulan maka di bawah daun-daun tersebut akan tumbuh bonggol bulat berwarna kuning yang kemudian akan menjadi tunas.
Setelah itu, kita masih harus menunggu lagi sekitar 4—5 bulan lagi hingga tanaman setinggi 10 cm dan bisa dipindahkan ke pot yang lebih besar.
Perbanyakan dengan stek batang cukup dengan memotong satu batang tanaman dolar sepanjang 10—15 cm dan menancapkannya pada media tanam.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ujung batang yang akan ditancapkan ke tanah bisa direndam dahulu pada larutan Rootone agar pertumbuhan akar lebih cepat.
Beracunkah Zamio?
Membiakkan zamio enggak sulit, Kids, asal dilakukan dengan tekun.
Namun yang harus kamu selalu ingat adalah seluruh bagian tanaman zamio ternyata beracun.
Kalau termakan, bisa menyebabkan rasa sakit seperti panas dan bengkak pada area bibir, mulut, lidah, dan tenggorokan.
Tanaman ini juga bisa menyebabkan sulit bernafas.
Jadi, berhati-hatilah menempatkan zamio. Jauhkan dari anak maupun binatang peliharaan.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan atau gunakan sarung tangan saat merawat zamio.
(Penulis:
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Penulis | : | Angela Ribka |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar