GridKids.id - Selama ini, para peneliti terus mencari tanda kehidupan di planet lain.
Salah satu planet yang sering disebut berpotensi punya tanda kehidupan dan bisa jadi Bumi masa depan adalah Mars.
Namun sampai sekarang, satu-satunya planet di tata surya yang diketahui bisa ditinggali oleh makhluk hidup cuma Bumi.
Di luar itu, belum diketahui secara pasti apakah ada planet lain yang memungkinkan untuk ditinggali.
Namun kali ini, Venus, planet kedua terdekat dengan Matahari, disebut-sebut menyimpan potensi kehidupan, Kids.
Gas Mirip di Bumi
Dilansir dari Science Mag, ternyata ada gas yang teramati di lapisan atmosfer Venus.
Gas ini ternyata juga terdapat di Bumi, lo, dan dihasilkan oleh mikroba-mikroba tertentu.
Gas ini ditemukan pada ketinggian 50-60 kilometer di atas permukaan Venus. Di bagian ini, suhunya sudah turun sampai 20-30 derajat celsius.
Sementara, dugaan mengarah pada adanya potensi tanda-tanda kehidupan di planet Venus.
Namun kalau bukan, maka gas itu cuma tercipta dari proses kimia enggak biasa yang belum dipahami oleh manusia.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Ini 7 Fenomena Langit September 2020 yang Enggak Boleh Dilewatkan
Jauh Lebih Pekat
Salah satu ahli astrobiologi dari Westminster University, Lewis Dartnell, menyebut gas itu terlihat jauh lebih pekat daripada yang bisa dijelaskan dengan metode yang diketahui.
Gas ini berupa fosfin yang pertama kali teramati pada Juni 2017 oleh tim peneliti menggunakan teleskop radio James Clerk Maxwell Telescope di Hawaii, Amerika Serikat, kemudian dikonfirmasi pada Maret 2019 menggunakan teleskop.
Di Bumi, fosfin salah satunya dihasilkan oleh mikroba yang tumbuh subur di lingkungan dengan oksigen rendah, Kids.
Sifat kimiawi fosfin belum diketahui dengan baik, dan ada kemungkinan gas itu memang lebih mudah bertahan di lapisan atmosfer Venus yang lebih rendah dan beriklim sedang.
Kondisi itu bisa melindungi fosfin dari sinar matahari yang mendorong reaksi fotokimia yang bisa merusaknya.
Spekulasi Adanya Mikroba
Sementara itu mengutip Science Daily, selama beberapa dekade ini para astronom sudah berspekulasi lapisan atmosfer tinggi di Venus memang bisa jadi rumah bagi para mikroba yang mengambang bebas.
Tim yang terdiri dari peneliti yang berasal dari Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang memperkirakan fosfin yang ada di Venus punya konsentrasi kecil.
Mereka membuat perhitungan apakah ini berasal dari proses alami non-biologis di sana, atau bukan.
Tim menyebut beberapa hal yang mungkin membuat gas itu melayang tinggi di atmosfer Venus adalah sinar Matahari, mineral yang dimuntahkan gunung berapi, atau kilat.
Namun semuanya belum ada yang meyakinkan.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Inilah 11 Fenomena Antariksa Menarik di Bulan September 2020
Proses yang Belum Diketahui
Sumber-sumber tadi, paling enggak cuma bisa menghasilkan 1/10.000 fosfin yang terpantau teleskop terlihat di Venus.
Mengutip laman NASA Space Flight, salah satu cara termudah untuk menghasilkan fosfin secara alami adalah sebagaimana yang terjadi pada Jupiter da Saturnus.
Di atmosfernya ada tekanan yang sangat besar yang bisa menghasilkan fosfin dengan memanfaatkan hidrogen.
Namun, ini enggak mungkin terjadi pada Venus, karena kurangnya atom hidrogen di sana.
Diduga, ada proses yang belum diketahui, suatu proses yang para peneliti belum mendapatkan datanya dari misi-misi luar angkasa sebelumnya yang menyebabkan munculnya gas yang salah satunya diartikan sebagai tanda-tanda kehidupan ini.
Kemungkinan Adanya Kehidupan
Dikutip dari BBC, fosfin di Bumi dihasilkan oleh mikroba di usus hewan, seperti penguin, atau di lingkungan dengan oksigen terbatas, seperti rawa.
Namun, senyawa ini juga bisa dihasilkan oleh industri atau proses abiotik, seperti aktivitas vulkanik, kilat, atau jatuhan meteorit.
Namun, karena enggak ada pabrik dan berbagai proses abiotik, di Venus cuma mampu dihasilkan fosfin 10.000 kali lebih kecil dibandingkan yang terdeteksi.
Maka, dugaan utama atas keberadaan senyawa tersebut dihasilkan oleh mikroba tertentu yang ada di Venus.
”Sejak dulu para ahli sudah menduga, kalaupun di Venus ada kehidupan, kehidupan itu tidak akan berada di permukaan Venus, tetapi di atmosfer bagian atasnya,” kata peneliti astrobiologi yang juga Guru Besar Astronomi Institut Teknologi Bandung, Taufiq Hidayat dikutip dari Harian Kompas (16/9/2020).
(Penulis: Luthfia Ayu Azanella)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar