GridKids.id - Virus corona penyebab COVID-19 pertama kali terdeteksi pada akhir tahun 2019 lalu.
Setelah itu, infeksi virus tersebut terus menyebar ke penjuru dunia. Enggak terkecuali Indonesia, Kids.
Beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jakarta menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus.
Baca Juga: Kembali Diterapkan, Inilah Hal yang Dilarang dan Diperbolehkan Selama PSBB di DKI Jakarta
Selama beberapa waktu PSBB diterapkan di Jakarta. Hingga kemudian, pemerintah menerapkan PSBB transisi.
Namun, saat ini penerapan PSBB transisi di Jakarta dicabut dan PSBB bakal kembali diterapkan pada 14 September mendatang, Kids.
Mengapa PSBB bakal diterapkan lagi, khususnya di Jakarta, ya?
Rem Darurat
Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan mengambil keputusan untuk kembali menerapkan PSBB.
Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk penarikan rem darurat setelah mempertimbangkan beberapa faktor.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan adalah tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh.
Baca Juga: Trik Menggunakan Masker Supaya Enggak Sesak dan Sulit Bernapas
Selain itu, tren kasus COVID-19 yang aktif di Jakarta kembali meningkat.
Angka pemakaman berdasarkan protap COVID-19 pun juga ikut meningkat, Kids.
Maka dari itu, penerapan PSBB transisi di Jakarta dicabut dan PSBB akan segera diterapkan kembali.
Disambut Baik Oleh Epidemiolog
Epidemolog menyambut baik keputusan yang diambil oleh Bapak Anies untuk menarik rem darurat tersebut.
Menurut ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga Surabaya, Bapak Windhu Purnomo menyampaikan bahwa PSBB sudah seharusnya dilakukan.
Namun, PSBB harus dilakukan dengan serius dan enggak main-main, Kids.
Bapak Windhu mengungkapkan, PSBB yang serius maksudnya adalah jangan sampai ada pergerakan manusia baik di dalam wilayah maupun di luar wilayah.
Baca Juga: Gejala Ringan, Sedang , dan Berat Penderita COVID-19 yang Sebaiknya Kamu Ketahui
Sebab, penularan virus corona adalah melalui kontak antar manusia, Kids.
Menurut pakar epidemiologi Indonesia di Griffith University Australia, Bapak Dicky Budiman, PSBB adalah strategi tambahan untuk menghadapi suatu pandemi.
PSBB adalah upaya untuk mencegah atau mengurangi pergerakan manusia supaya penularan virus corona enggak semakin meluas.
Namun, enggak hanya itu saja, upaya tersebut juga harus diimbangi dengan pengujian infeksi melalui tes PCR dan pelacakan atau tracing orang yang memiliki riwayat kontak erat kasus COVID-19.
Bapak Dicky mengungkapkan bahwa pembatasan pergerakan orang akan mengurangi risiko penularan.
Selain itu, PSBB juga memberi waktu pada rumah sakit untuk merawat pasien yang sekarang ini jumlahnya membludak, Kids.
Baca Juga: Kapan Vaksin Virus Corona Akan Siap? Ini Kata Organisasi Kesehatan Dunia
Saat ini, Indonesia sedang berada di fase kritis dengan angka kasus positif COVID-19 lebih dari 200.000.
Akan tetapi, angka kasus yang dikonfirmasi tersebut bisa jadi lebih sedikit daripada jumlah kasus di lapangan.
Soalnya, angka tes virus corona di Indonesia lebih sedikit dibanding standar, Kids.
Peringatan Level 3
Bapak Windhu mengingatkan bahwa CDC telah mengeluarkan peringatan level tiga untuk kasus COVID-19 di Indonesia.
Melalui laman resminya, CDC merekomendasikan para turis untuk menghindari seluruh perjalanan internasional yang enggak penting ke Indonesia.
CDC adalah kependekan dari Centers for Disease Control and Prevention atau pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat.
Baca Juga: Perbedaan Rapid Test dan Tes Swab untuk Mendeteksi Virus Corona
Bapak Windhu mengungkapkan bahwa level tiga tersebut adalah level tertinggi, Kids.
Mengacu pada kondisi Indonesia saat ini, peraturan PSBB disebut seharusnya dibarengi dengan sanksi hukum yang tegas, baik bagi individu maupun lembaga.
Bapak Windhu berharap segera diterbitkan payung hukum yang jelas untuk pelanggaran PSBB.
Sebab, pelanggaran PSBB sebenarnya membahayakan bagi orang lain dan diri sendiri.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar