GridKids.id - Pandemi Covid-19 tak terasa sudah berjalan 6 bulan di Indonesia.
Sejak diumunkan Maret lalu, kasus pasien positif corona di Indonesia terus meningkat.
Padahal pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menekan kasus Covid-19 di Indonesia.
Beberapa kebijakan telah dilakukan, seperti PSBB, belajar dari rumah, bekerja dari rumah hingga ibadah dari rumah.
Baca Juga: Disebut 10 Kali Lebih Menular dari Jenis Lain, Kenali 6 Fakta Mutasi Virus Corona D614G
Namun, kasus Covid-19 tetap tinggi. Menurut Satgas Covid-19 Indonesia, dari situs yang sama, jumlah daerah dengan risiko tinggi virus corona atau zona merah kini berjumlah 32 daerah.
Berikut rinciannya:
1. Aceh
Aceh Besar
2. Sumatera Utara
Deli Serdang, Kota Sibolga, Kota Medan
3. Sumatera Barat
Kota Padang
4. Sumatera Selatan
Muara Enim
5. Jawa Barat
Kota Bogor
6. DKI Jakarta
Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur
7. Jawa Tengah
Kudus, Kendal
8. Jawa Timur
Pasuruan, Kota Surabaya, Tuban, Sidoarjo
9. Kalimantan Timur
Kota Bontang, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kalimantan Tengah, Barito Utara, Barito Selatan, Kota Palangkaraya
10. Kalimantan Selatan
Tanah Laut, Hulu Sungai Tengah, Balangan, Tapin, Kotabaru, Hulu Sungai Utara
11. Gorontalo
12. Maluku
Kota Ambon
Baca Juga: Masih Terus Bertambah, Ini 10 Negara dengan Jumlah Kasus Infeksi Virus Corona Terbanyak di Dunia
Ruangan Paling Aman Terkena Virus Corona
Profesor Miller mengatakan ruangan yang paling aman adalah ruangan yang selalu punya banyak udara luar yang menggantikan udara pengap di dalam.
Di bangunan komersial, udara luar biasanya dipompa melalui sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (AC).
Di rumah, udara luar masuk melalui jendela dan pintu yang terbuka, selain masuk melalui berbagai celah dan celah.
Saat udara luar masuk ke gedung/ruangan, maka akan mengencerkan kontaminasi apa pun, termasuk virus. Juga mengurangi paparan siapapun di dalamnya.
Baca Juga: Apa itu Zona Hijau, Zona Merah Hingga Zona Hitam Terkait Virus Corona?
Caranya dengan menjaga jendela dan pintu tetap terbuka, menggunakan kipas angin agar udara dalam serta luar tertukar, bisa juga mengubah sistem ventilasi mekanis untuk meningkatkan jumlah udara yang dipompa.
Selain itu, bisa juga mempertimbangkan untuk menggunakan pembersih udara.
Mesin itu bisa menghilangkan partikel dari udara, biasanya menggunakan filter dari serat yang dirajut rapat.
Mesin bisa menangkap partikel yang mengandung bakteri dan virus serta dapat membantu mengurangi penularan penyakit.
Pembersih yang efektif adalah yang menggunakan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA), karena filter ini menghilangkan lebih dari 99,97 persen dari semua ukuran partikel.
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar