GridKids.id - Pandemi virus corona masih berlangsung di berbagai negara, Kids, termasuk Indonesia.
Penyebaran virus ini yang begitu cepat perlu diwaspadai.
Selain itu, kamu juga harus berhati-hati dengan 6 lokasi ini, ya! Sebabnya, 6 lokasi ini berpotensi tinggi jadi tempat penularan COVID-19.
Di Indonesia sendiri, sekarang ini pemerintah sedang menerapkan era adaptasi kebiasaan baru atau yang biasa disebut new normal.
Namun, di masa new normal seperti sekarang ini, ada beberapa titik yang berpotensi untuk bisa menjadi tempat penularan baru infeksi virus corona penyebab COVID-19.
Baca Juga: Setengah Tahun Virus Corona Mewabah, Ini 5 Negara dengan Jumlah Kasus Infeksi Terbanyak di Dunia
Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Bapak Achmad Yurianto berdasarkan kajian dari para ahli.
Di mana sajakah lokasi yang punya potensi besar jadi titik penularan baru tersebut, ya?
1. Ruang Kantor
Lokasi pertama yang berpotensi besar menjadi titik penularan baru virus corona di era new normal adalah ruang kantor.
Sebelumnya, sama seperti kita yang masih harus belajar dari rumah, orang dewasa juga diimbau untuk bekerja dari rumah, Kids.
Tapi, di era new normal seperti sekarang ini memang banyak perusahaan yang sudah mulai memberlakukan karyawannya untuk datang ke kantor.
Baca Juga: Punya Dampak Besar, Masker Disebut Bisa Mencegah Gelombang Kedua Virus Corona
Kontak yang lama di antara sesama karyawan membuka peluang untuk terjadi penularan kalau ternyata ada yang terinfeksi tapi belum terdeteksi.
Maka dari itu, setiap orang diimbau untuk tetap menggunakan menjaga jarak setidaknya 1,5 meter meski sudah memakai masker untuk mencegah penularan, Kids.
O iya, Bapak Yuri juga mengingatkan bahwa pengaturan ventilasi dan sirkulasi udara di kantor juga penting.
2. Sekolah
Salah satu alasan sekolah masih belum dibuka secara penuh sampai sekarang adalah potensi terjadinya penularan melalui siswa-siswa yang berkumpul dalam waktu lama di ruang tertutup.
Seperti diberitakan Kompas.com (9/7/2020) Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung menjadi klaster baru virus corona COVID-19.
Terdapat 1.262 orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dan 17 orang disebut membutuhkan perawatan dan isolasi di rumah sakit.
Untuk mencegah virus menyebar ke luar kompleks Secapa AD, saat ini dilakukan karantina wilayah di komplek tersebut.
Selain, itu WHO mengatakan kalau anak-anak bisa jadi salah satu pembawa virus yang lebih berbahaya dari orang dewasa.
Hal ini karena biasanya, anak-anak akan membawa virus tanpa mengalami gejala atau OTG.
Baca Juga: Cara Daftar Pulsa dan Kuota Gratis dari Sekolah untuk Pelajar
3. Tempat Makan
Lokasi lainnya yang juga punya potensi besar untuk menjadi titik penularan baru ialah tempat makan seperti rumah makan, restoran, warung atau kantin.
Soalnya, tempat makan semacam itu biasanya akan dipenuhi oleh banyak orang pada saat jam-jam tertentu, misalnya sewaktu jam makan siang.
Baca Juga: Dilakukan untuk Mendeteksi Infeksi Virus Corona, Ternyata Begini Cara Melakukan Tes Swab pada Tubuh
Untuk mencegah penularan di area tersebut, pemilik tempat makan dan masyarakat harus disiplin menjaga jarak.
Mengindari kerumunan dan memakai masker saat berada di tempat makan adalah wajib dilakukan, Kids.
4. Transportasi Umum
Sarana transportasi massal juga menjadi lokasi yang berpotensi besar menjadi titik penularan baru virus corona.
Bapak Yuri mengungkapkan bahwa pemerintah sudah menerapkan beberapa kebijakan untuk mengurai kepadatan di transportasi umum.
Baca Juga: Jangan Disepelekan Lagi, Ternyata Seperti Inilah Cara Penyebaran Virus Corona di Transportasi Umum
Di masa new normal, Bapak Yuri mengimbau agar masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Setidaknya ada tiga kebiasaan yang enggak boleh ditinggalkan, Kids.
Pertama memakai masker. Kedua, menjaga jarak dan ketiga rajin mencuci tangan memakai sabun.
5. Pertemuan
Salah satu kegiatan yang juga berisiko jadi penularan virus corona karena mengumpulkan banyak orang adalah pesta atau hajatan.
Banyak dicontohkan pertemuan orang memicu munculnya penyebaran.
Penyebaran virus corona di Singapura pada awal-awal juga dipicu dari pertemuan di Restoran Joy Garden, Safra Jurong pada 15 Februari 2020.
Pada 7 Maret dilaporkan 17 orang positif dari pertemuan tersebut.
Sementara itu seperti diberitakan Kompas.com (25/6/2020) hal serupa juga terjadi pada kasus pernikahan di Semarang, Jawa Tengah.
Meski sudah menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah orang yang hadir, namun penularan tetap terjadi, bahkan sampai mengakibatkan korban meninggal dunia.
Seusai pernikahan, adik dari pengantin sakit dan meninggal dunia. Ibu pengantin yang memiliki riwayat liver juga meninggal dunia.
Kedua korban meninggal sudah terbukti positif COVID-19.
Kemudian ayah pengantin juga dinyatakan positif COVID-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Penikahan tersebut digelar di rumah pengantin wanita di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang Timur pada Kamis (11/6/2020).
Ada sekitar 20 orang dari keluarga yang hadir di acara yang diselenggarakan di rumah.
Akad nikah tersebut sepengetahuan kepala desa setempat dan dikawal Bhabinkamtibmas.
Baca Juga: Pahami dan Kenali Jenisnya, Inilah Perbedaan Batuk Gejala Virus Corona dengan Batuk Biasa
6. Pasar
Pasar jadi rawan penularan virus karena ada pertemuan banyak orang dan biasanya kolasi pasar cenderung padat sehingga kurang bisa menjaga jarak.
Pada masa-masa awal penyebaran virus corona, disebutkan juga awalnya berasal dari pasar basah di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Sementara itu dikutip dari Kompas.com (6/7/2020), Dewan Pimpinan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat 833 pedagang di 164 pasar di 72 kabupaten/kota seluruh Indonesia dinyatakan positif COVID-19.
Sementara dari jumlah tersebut, 35 pedagang dilaporkan meninggal dunia karena COVID-19.
7. Tempat Ibadah
Penyebaran virus corona di Korea Selatan pada akhir Februari 2020 banyak berasal dari Shincheonji Church of Jesus di Korea Selatan.
Sebanyak 230.000 anggota di seluruh Korea Selatan itu akhirnya dites.
Paling enggak, sekitar 80 persen dari 1.700-an kasus virus corona di Korea Selatan pada akhir Februari berhubungan dengan ini.
Melansir Kompas.com, potensi penularan virus corona di tempat atau pertemuan ibadah perlu diwaspadai.
Sebagai tempat umum, tempat ibadah dikunjungi banyak orang dari tempat berlainan, berbagai latar belakang kesehatan yang berbeda.
Sedangkan di Indonesia, acara Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia yang rencananya digelar selama empat hari mulai 19 Maret 2020 sampai 22 Maret 2020 di Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan kemudian dibatalkan.
Hal itu karena acara digelar di tengah pandemi COVID-19. Rencananya acara tersebut akan dihadiri sekitar 8.000 orang dari dalam negeri maupun luar negeri.
Beberapa hari sebelum acara tersebut dimulai, warga negara asing dari berbagai negara terlanjur datang ke Gowa.
Tercatat ada 474 WNA yang berasal dari 12 negera di dunia. Ribuan orang dari berbagai wilayah di Indonesia sudah hadir di Gowa.
Dari pertemuan tersebut, persebaran virus yang dibawa peserta menyebar sampai Jawa dan Kalimantan.
Baca Juga: Jangan Sampai Lengah, 3 Lokasi Ini Berpotensi Besar Jadi Titik Penularan Baru Virus Corona
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar